Mohon tunggu...
Gito Depok
Gito Depok Mohon Tunggu... -

Warga Depok anti kemunafikan partai berkedok agama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dimas Teringat Sosok Ibunda Saat Bertemu Ibu-ibu Lansia Depok

25 Oktober 2015   19:55 Diperbarui: 25 Oktober 2015   19:55 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doktor Anthropologi Politik University of New South Wales, Australia itu pun mengisahkan pengalamannya dulu ketika menjadi relawan pasca tsunami dan konflik GAM dan TNI di Aceh. "Saya 4 tahun jadi relawan misi Perdamaian PBB di Aceh, membantu memberdayakan keberlanjutan sosial ekonomi janda-janda, dan laskar wanita GAM Aceh (Inong Bale). korban konflik juga korban tsunami," kisah Dimas.

Dalam pendekatannya, Dimas mengaku bekerjasama dengan ibu-ibu dari kelompok Islam Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, dan tokoh masyarakat. "Kenapa ibu-ibu? Karena mereka yang paling telaten, dan dekat dengan anak-anak. Ibu saya almh. juga sampai usia 72 tahun tetap aktif membantu kegiatan sosial di lingkungan beliau," ucapnya.

Kehidupan itu butuh saling mengingatkan. "Saya dan Kang Babai punya program banyak. Yang jelas, Pemerintahan itu tidak usah terlalu menggurui. Kenapa? karena pada dasarnya masyarakat itu sudah cukup tahu menyelesaikan persoalannya masing-masing. Tinggal kita atur regulasinya, yang penting pemkot sepenuh hati melayani warga secara maksimal. jangan ada lagi pengkhianatan terhadap rakyat. Korupsi."

Walikota Depok Pak Nurmahmudi Ismail dikatakan Dimas punya banyak prestasi. Namun menurut data statistik yang dihimpun internalnya, pemerintah kota hanya fokus melayani kalangan menengah ke atas, menengah ke bawah kurang dilayani dengan baik. Hal itu bisa dilihat dari maraknya pembangunan apartemen, dan mall.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun