Mohon tunggu...
Gutamining Saida
Gutamining Saida Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Kedungtuban Kab Blora

Jalan-jalan, membaca cerita, Seorang istri yang banyak mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hikmah di Balik Keinginan

30 Januari 2025   10:12 Diperbarui: 30 Januari 2025   10:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar bantal dan mukena Sumber Gambar (dokumen pribadi)

Karya: Gutamining Saida

Beberapa bulan terakhir, ada keinginan kecil yang kerap muncul di hati saya. Saya ingin memiliki bantal kotak-kotak yang terlihat nyaman dan cantik untuk melengkapi koleksi bantal di rumah. Selain itu, saya juga ingin memiliki mukena kecil yang ringan dan cocok untuk traveling. Keinginan ini bukanlah hal yang mendesak.  Akan tetapi sering kali terlintas ketika saya beristirahat atau saat hendak bepergian.

Setiap kali keinginan itu muncul, selalu ada pertimbangan lain yang membuat saya menundanya. Membeli bantal adalah hal penting untuk kenyamanan, rasanya masih bisa ditunda. Saya lebih memilih menggunakan uang untuk kebutuhan lain yang lebih prioritas. Begitu pula dengan mukena. Meski mukena yang saya miliki saat ini sudah ada dan sedikit besar untuk dibawa bepergian. Saya tetap merasa belum terlalu perlu menggantinya.

Hari demi hari berlalu, dan keinginan itu tetap ada di sudut hati. Saya membiarkan begitu saja. Saya tidak pernah terlalu memikirkannya.  Apalagi sampai memaksakan diri untuk segera memilikinya. Jika memang sesuatu itu baik untuk saya. Allah Subhanahu Wata'alla pasti akan memberikan jalan, entah bagaimana caranya.

Sabtu siang semuanya berjalan seperti biasa. Tidak ada hal istimewa yang saya rencanakan. Namun, ada rasa damai yang menyelimuti hati saya, seperti firasat akan sesuatu yang indah. Setelah menyelesaikan beberapa tugas mengajar, tiba-tiba seorang teman menelphone. Suaranya terdengar jelas meminta saya untuk datang ke suatu tempat. Dan beberapa teman telah menunggu.

Selesai pertemuan, dua sahabat meminta saya untuk tidak langsung pulang. Masih ada beberapa hal yang ingin dibicarakan dengan santai di teras. Tiba-tiba, dia menyodorkan sesuatu di dalam tas biru. Saya terkejut sekaligus bingung. Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa dia akan membawa sesuatu untuk saya. "Apa ini?" tanya saya dengan nada penasaran.

"Jangan dilihat barangnya bu, semoga bermanfaat," ucapnya singkat.

Mata saya berkaca-kaca, air mata hampir menetes saat menyentuh tas itu. Subhanallah, Allah Subhanahu Wata'alla mengirimkan sesuatu melalui tangan hamba-Nya.

"Terima kasih, barokallah." jawab saya singkat. Kami bertiga berpelukan. Seakan tidak mau terpisahkan. Suara rintik-rintik membuyarkan pelukan kami. Seakan mengingatkan untuk segera melanjutkan perjalanan pulang. Kami akhirnya berpisah saya ke arah timur dan kedua sahabat saya ke  arah barat.

Saat sampai di rumah, dengan hati-hati saya membukanya. Saya benar-benar merasa kecil di hadapan Allah Subhanahu Wata'alla. Dia Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dalam hati hamba-Nya. Bahkan untuk keinginan kecil seperti bantal dan mukena, Allah Subhanahu Wata'alla tetap mendengar dan mengabulkannya dengan cara yang tak terduga. Subhanallah, Allah Subhanahu Wata'alla mengirimkan sesuatu melalui tangan hamba-Nya. Tak terasa, bulir-bulir bening menetes sampai di tangan. Saya bersyukur, berucap Alhamdulillah berulang kali. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Subhanahu Wata'alla yang telah mengabulkan keinginan saya melalui cara yang begitu indah. Saya berdoa semoga setiap orang yang terlibat dalam kebaikan ini mendapatkan balasan terbaik dari-Nya.

Saya teringat momen-momen sebelumnya. Ketika saya menahan diri untuk tidak membeli bantal di Miniso. Bukan karena tidak mampu, tetapi karena saya ingin memprioritaskan hal lain. Dalam hati saya, saya selalu berdoa agar Allah Subhanahu Wata'alla memberikan yang terbaik, apa pun bentuknya.

Nikmat mana yang bisa saya dustakan? Allah telah menunjukkan kasih sayang-Nya yang begitu besar. Bahkan dalam hal-hal kecil yang sering kali luput dari perhatian. Keinginan yang sederhana itu terkabul tanpa saya harus berjuang mengeluarkan biaya apa pun.

Sore itu saya mengambil waktu sejenak untuk merenung. Kejadian ini mengajarkan saya banyak hal. Pertama, Allah Subhanahu Wata'alla adalah Maha Pemberi. Dia tahu kebutuhan dan keinginan kita, bahkan sebelum kita mengungkapkannya. Kedua, bersabar dan bersyukur adalah kunci. Ketika kita bersyukur atas apa yang sudah kita miliki, Allah Subhanahu Wata'alla akan menambahkan nikmat-Nya dengan cara yang tak terduga.

Bantal kotak itu kini menjadi tambahan indah dalam koleksi saya. Setiap kali melihatnya, saya teringat betapa besar cinta Allah Subhanahu Wata'alla kepada hamba-Nya. Sementara bantal dan mukena kecil itu, menjadi teman setia saat saya bepergian. Ukurannya yang ringan dan praktis membuatnya begitu nyaman digunakan.

Saya tidak pernah menyangka bahwa sesuatu yang saya anggap kecil bisa membawa dampak yang begitu besar dalam hidup saya. Kejadian ini memperkuat keyakinan saya bahwa setiap hal dalam hidup adalah bagian dari rencana Allah Subhanahu Wata'alla.

Bantal dan mukena itu bukan hanya barang, tetapi simbol dari kasih sayang Allah Subhanahu Wata'alla yang tak pernah berhenti mengalir. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bahwa apa pun yang kita inginkan, jika memang baik untuk kita. Allah Subhanahu Wata'alla pasti akan mengabulkannya pada waktu yang tepat dan melalui cara yang indah.

Cepu, 30 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun