Mohon tunggu...
Gutamining Saida
Gutamining Saida Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Kedungtuban Kab Blora

Jalan-jalan, membaca cerita, Seorang istri yang banyak mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Adaptasi Untuk Menjadi Bagian SMPN 3 Cepu

8 Januari 2025   08:03 Diperbarui: 8 Januari 2025   08:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya: Gutamining Saida

Minggu pertama di tempat baru adalah sebuah perjalanan yang penuh makna. Sejak hari pertama saya menginjakkan kaki di lingkungan sekolah baru ini, tekad saya sudah bulat. Dengan niat adaptasi dengan baik agar bisa menjadi bagian dari keluarga besar sekolah ini. Adaptasi bukan hanya soal mengenal tempat, tetapi juga tentang membangun koneksi dan memahami dinamika lingkungan baru.

Hal pertama yang saya lakukan adalah mengenal lokasi-lokasi penting di sekolah. Saya berjalan ke area sekolah dengan panduan seorang guru senior yang ramah yang Bernama ibu Suwarti. Beliau menunjukkan kamar kecil, musala, ruang guru, ruang kepala sekolah, hingga kelas-kelas yang akan saya ajar. Peta tentang lokasi-lokasi tersebut saya tanamkan di benak saya agar saya tidak kebingungan keesokan harinya. Khusus untuk musala, saya merasakan ketenangan saat melangkah. Saya yakin akan menjadi ruang istirahat spiritual saya di tengah kesibukan mengajar.

Langkah berikutnya adalah mengenal warga sekolah. Ini adalah bagian yang tak kalah penting dalam adaptasi saya. Saya memulai dengan para guru, karena mereka adalah rekan sejawat yang akan berbagi suka duka di dunia pendidikan. Mereka menyambut saya dengan hangat. Ada beberapa guru yang langsung berbagi tips mengenai karakteristik siswa di sekolah ini.

Kesan ramah juga saya temui saat berinteraksi dengan karyawan sekolah. Penjaga sekolah, dengan senyum lebarnya menyapa saya saat akan absen pinjer. Suasana kekeluargaan membuat saya merasa diterima dengan baik.

Bagian terpenting dari adaptasi saya adalah mengenal siswa, terutama yang ada di kelas-kelas yang saya ajar. Pada hari pertama mengajar, saya memulai setiap pertemuan dengan sesi perkenalan. Saya memakai cara yang berbeda. Menggambar telapak tangan dengan ditulis beberapa hal yang saya perintahkan. Memancing mereka untuk menuangkan segala rasa, potensi yang dimiliki. satu hal yang mereka sukai, entah itu makanan, ciri fisik, Impian masa depan, hobi, atau cita-cita. Dengan cara ini, saya tidak hanya mengetahui nama mereka, tetapi juga sedikit tentang dunia mereka.

Keberagaman mereka membuat saya semakin yakin bahwa setiap siswa adalah unik, dan tugas saya adalah menemukan cara terbaik untuk mendukung mereka. Tidak hanya siswa, suasana kelas juga memberi kesan yang beragam. Di satu kelas, saya melihat dinding penuh dengan karya seni siswa yang membuat saya kagum. Di kelas lain, suasananya lebih sederhana, tetapi saya merasakan kehangatan dari antusiasme siswa dalam belajar.

Dalam proses adaptasi ini, saya tidak memaksakan diri untuk langsung memahami semua hal. Saya menyadari bahwa perubahan memerlukan waktu, dan saya harus sabar menjalani prosesnya. Meski begitu, kehangatan dan penerimaan dari warga sekolah menjadi sumber energi positif bagi saya.

Minggu pertama ini juga mengajarkan saya bahwa adaptasi bukan hanya soal menerima lingkungan baru, tetapi juga memberikan kontribusi. Saya mencoba memberikan kesan baik melalui profesionalisme saya dalam mengajar. Saya menyiapkan materi dengan sungguh-sungguh, menghadirkan metode belajar yang interaktif, dan mendengarkan setiap masukan dari siswa maupun rekan kerja.

Saya merasa bahwa langkah-langkah kecil yang saya ambil membuahkan hasil. Saya tidak lagi merasa seperti orang asing di tempat ini. Lingkungan sekolah yang semula terasa asing kini mulai menjadi bagian dari diri saya. Adaptasi adalah perjalanan yang penuh dengan pembelajaran. Dari minggu pertama ini, saya memahami bahwa keberhasilan dalam beradaptasi tidak hanya bergantung pada usaha saya sendiri, tetapi juga pada kebaikan hati orang-orang di sekitar saya. Lingkungan yang hangat dan mendukung di tempat ini membantu saya merasa nyaman dan diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun