Karya : Gutamining Saida
Suasana ruang guru di SMPN 1 Kedungtuban terasa berbeda. Para guru sibuk dengan laptop. Diskusi santai sambil menyeruput minum. Pagi ini, ada kehebohan yang tak biasa. Semua berawal ketika Mbak Yayuk datang dengan membawa kantong plastik besar berwarna putih. Kresek itu terlihat penuh. Â Ada guru langsung penasaran.
"Mbak Yayuk bawa apa tuh? Kok  bawa kanan kiri?" tanya Bu Saida yang berjalan dari pintu gerbang.
"Sstt, ini hasil karya kita bulan lalu. Tas batik ecoprint! Sudah jadi!" jawab Mbak Yayuk dengan penuh semangat. Ia memberikan kresek ke bu Saida. Bu Saida menuju pintu ruang guru
Sontak, para ibu guru yang semula sibuk di meja masing-masing. Mereka langsung bergerak mendekati meja besar. Mata mereka berbinar-binar, tak sabar melihat hasil karya tangan mereka yang selama sebulan terakhir dinanti.
"Wah, akhirnya jadi juga! Bu Saida keluarkan semuanya!" seru Bu Suryani yang berdiri tak sabar melihat hasilnya.
Bu Saida mulai mengeluarkan tas-tas ecoprint itu satu per satu. Berbagai warna dan pola daun terlihat menghiasi permukaan tas kain itu. Ada yang menggunakan daun jati, daun mentes, bahkan beberapa bunga kecil. Saat tas-tas itu dikeluarkan, suasana tiba-tiba menjadi lebih ramai.
"Lho, kok gambarnya beda? Ini punyaku, ya?" tanya Bu Yulis sambil memegang sebuah tas dengan warna yang agak pudar.
"Eh... kayaknya itu punyaku, deh. Aku pakai daun jati waktu itu!" sahut Bu Endang, mengernyit mencoba mengingat.
"Hehehe, mungkin karena direndam tawas, jadi warnanya berubah. Ada beberapa daun yang warnanya pudar, tapi itu wajar kok," jelas Bu Yulis, berusaha menenangkan ibu-ibu guru yang mulai kebingungan mencari tas miliknya.