Mohon tunggu...
Gutamining Saida
Gutamining Saida Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Kedungtuban Kab Blora

Jalan-jalan, membaca cerita, Seorang istri yang banyak mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tas Ecoprint Menghebohkan

19 Desember 2024   09:56 Diperbarui: 19 Desember 2024   09:56 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama hasil karya tas ecoprint(dokpri)

Keributan kecil pun terjadi. Para ibu guru mulai mengelilingi meja. Mereka memeriksa tas satu per satu sambil mencoba mengingat pola dan warna yang mereka buat. Tak seberapa lama ibu-ibu guru bisa langsung mengenali karya mereka sendiri.

"Ini kayaknya punyaku, deh, soalnya aku pakai bunga telang. Tapi kok, warnanya hilang? Bukannya dulu unggu?" kata Bu Cicik sambil tertawa.

"Bu Rini, itu kan punyaku! Tapi nggak apa-apa, deh. Kalau njenengan suka, ambil aja," goda Bu bu Iip, yang ternyata juga memilih daun jati untuk tasnya..

Setelah beberapa menit, akhirnya semua tas berhasil ditemukan pemiliknya. Ada yang merasa puas, ada juga yang terkejut melihat perubahan pada tasnya. Namun, semua sepakat bahwa karya mereka tetap istimewa.

"Walaupun warnanya berubah, ini tetap tas buatan kita sendiri. Nggak ada yang punya tas secantik ini!" ujar Bu Suryani dengan bangga sambil menenteng tasnya.

Setelah puas mengamati tas masing-masing, Bu Saida tiba-tiba punya ide. "Eh, kita foto bareng, yuk! Biar ada kenangan pakai tas ecoprint ini."

Beberapa guru langsung setuju. Mereka berkumpul di dekat pintu ruang guru sambil menenteng tas. Dengan tas ecoprint di tangan, mereka mulai berpose. Ada yang berdiri santai, ada yang bergaya bak model, dan ada juga yang mengangkat tasnya tinggi-tinggi untuk memamerkan motif uniknya.

Pak Edi yang menjadi fotografer dadakan mengatur mereka dengan sabar. "Ayo, semuanya senyum! Satu, dua, tiga... klik!" Setelah beberapa kali foto, mereka semakin heboh. Ada yang meminta foto dengan gaya berbeda. Tawa dan candaan memenuhi ruang guru.

Ketika selesai mereka duduk kembali di tempat masing-masing. Kali ini dengan wajah yang penuh kebahagiaan. Beberapa bahkan langsung memotret tasnya untuk diunggah ke media sosial.

"Seru banget, ya! Ini pengalaman yang nggak bakal terlupakan," ujar Bu Heny sambil memandangi tasnya. "Iya, meskipun warnanya berubah, hasil akhirnya tetap cantik. Apalagi ini buatan kita sendiri," tambah Bu Laras sambil tersenyum.

Semua merasa puas melihat semua guru bahagia. "Kegiatan ini bukan cuma untuk bikin tas, tapi juga membuat kenangan. Lain kali kita bikin lagi, ya! Tapi mungkin kita coba batik yang lebih sulit."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun