Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Seusai makan siang, pertemuan diakhiri dengan pembahasan ringan tentang rencana pertemuan berikutnya. Jatuh pada bulan Januari yang akan datang di Sambong di rumah bapak haji Sodiq. Sebelum bulan puasa masih ada pertemuan dua kali.
Saat beranjak pulang, ada perasaan lega dan bahagia yang mengisi hati. Meski tubuh mulai menua, pertemuan ini memberi energi baru. Rasanya seperti mendapatkan suntikan semangat untuk terus melanjutkan perjalanan hidup dengan penuh syukur dan tawakal.
Saya merenung sepanjang perjalanan pulang. Dalam hati, saya bersyukur atas nikmat umur panjang yang masih diberikan oleh Allah. Betapa besar karunia-Nya dengan mempertemukan saya dengan orang-orang yang mengingatkan akan pentingnya berbuat baik, bersyukur, dan terus mendekatkan diri kepada-Nya.
Pertemuan ini juga menjadi pengingat bahwa hidup adalah perjalanan sementara. Kebersamaan dengan teman-teman haji ini adalah salah satu anugerah yang harus dijaga. Selama masih diberi kesempatan, saya bertekad untuk terus hadir dan berpartisipasi, bukan hanya sebagai bentuk silaturahmi, tetapi juga sebagai cara untuk menjaga kenangan indah di tanah suci tetap hidup dalam hati.
Hari itu, saya pulang dengan hati yang penuh rasa syukur. Syukur atas teman-teman yang masih setia menjaga ikatan ini. Â Syukur atas kenangan berharga yang tak tergantikan, dan syukur atas kehidupan yang terus berjalan dengan segala nikmat dan ujian yang menyertainya. Pertemuan ini bukan hanya pertemuan fisik, tetapi juga pertemuan hati, penguat iman, dan pengingat untuk terus menyiapkan bekal menuju kehidupan yang abadi. Semoga kita diberi umur Panjang dan tambah rajin ibadah.
Cepu, 24 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H