Karya: Gutamining Saida
Hari ini adalah salah satu hari terpadat saya alami. Dari pagi hingga jam terakhir. Â Saya mengajar fuul jam dengan tetap semangat. Saya terlibat dalam kegiatan diskusi sebagai pengamat.Â
Saya mencoba memberikan yang terbaik untuk para siswa. Setiap jam terasa begitu singkat, seperti air yang mengalir deras.Â
Situasi tanpa memberi kesempatan untuk berhenti sejenak. Akibatnya, saya tidak sempat menulis sedikit pun. Pikiran saya terus berputar di sekitar materi Pelajaran. Semua kebutuhan siswa, membuat saya sulit menemukan waktu dan ruang untuk menuangkan ide-ide.
Saya berusaha untuk menghasilkan karya setiap hari. Tulisan yang saya buat adalah bagian diri saya. Saya  ingin berkontribusi kepada dunia kepenulisan. Harapan saya adalah agar tulisan-tulisan itu bisa bermanfaat bagi pembaca. Saat jam pelajaran berlalu, rasa khawatir mulai merayap ke dalam pikiran saya.Â
Apakah pembaca menunggu cerita-cerita baru dari saya? Apakah mereka merasa kecewa jika tidak ada tulisan baru hari ini? Pertanyaan-pertanyaan ini menghantui. Saya telah melakukan yang terbaik dalam mengajar.
Satu hal yang selalu membuat hati berbunga-bunga adalah saat melihat teman-teman membuka story saya. Â Mereka membaca tulisan-tulisan yang saya buat.Â
Melihat notifikasi satu per satu, saya merasa seolah-olah ada orang-orang yang peduli dengan apa yang saya lakukan. Setiap jari yang mengetuk layar, sangat berarti bagi saya.Â
Setiap senyum yang saya lihat di wajah mereka, seakan menjadi pengingat bahwa karya saya ada nilai dan makna. Itulah kebahagiaan yang selalu saya rasakan. Kebahagiaan yang memotivasi saya untuk terus berkarya.
Malam menjelang dan seharian penuh aktivitas. Â Saya merasa kelelahan yang luar biasa. di Balik rasa lelah itu, ada keinginan yang kuat untuk tidak menyerah.Â
Meski hari ini tidak seperti yang saya harapkan. Saya tahu bahwa setiap hari adalah peluang baru. Meskipun saya tidak bisa menulis hari ini. Saya bertekad untuk mencari inspirasi di mana pun saya berada.
Saya duduk merenung tentang pengalaman hari ini. Mengajar adalah sebuah perjalanan. Setiap interaksi dengan siswa adalah sumber inspirasi. Ada banyak kisah yang bisa saya ambil dari mereka.Â
Dari semangat mereka belajar hingga pertanyaan-pertanyaan cerdas yang muncul dalam diskusi. Saya mulai menyusun rencana untuk menulis tentang pengalaman. Bagaimana cara saya mengatasi tantangan mengajar, dan apa yang saya pelajari dari siswa.
Saya sadar, tidak harus menghasilkan tulisan sempurna setiap hari. Proses menulis adalah perjalanan yang indah. Hari yang saya lewati, memiliki nilai tersendiri. Kebahagiaan terutama teman-teman yang selalu mendukung. Merupakan energi yang saya butuhkan untuk terus melangkah.
Dengan semangat baru, saya berjanji untuk tidak menyerah. Besok adalah hari baru yang penuh kemungkinan. Saya berusaha menemukan inspirasi dalam setiap momen. Saya berusaha memberikan yang terbaik bagi pembaca saya.Â
Setiap kata yang saya tulis adalah ungkapan rasa syukur atas dukungan yang saya terima. Saya berharap bisa terus menginspirasi mereka. Seperti mereka telah menginspirasi saya.
Kedungtuban, 15 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H