Karya : Gutamining Saida
Jamur lunjuk merupakan jamur liar dan belum dibudidayakan. Jamur ini tumbuh dan hidup saat musim hujan terutama saat angin berhembus dari barat. Jamur ini biasa ditemukan di hutan, tegalan, sawah, kebun atau pinggir rumah terutama pada tanah yang kandungan organiknya baik.
Jamur secara umum tergolong rendah lemak dan kolesterol serta banyak mengandung protein, mineral dan serat. Hindari mengkonsumsi jamur liar sebab berpotensi mengandung racun. Yang memiliki efek pada tubuh manusia. Contohnya mual, muntah, pusing.
Masyarakat mencari jamur lunjuk biasanya untuk dikonsumsi sendiri. Bila memperoleh jumlah banyak baru dijual ke tetangga dan bisa jadi di jual di pasar. Waktu mengambil jamur lunjuk yaitu pagi hari. Pagi hari jamur lunjuk muncul dari tanah dan mulai mekar saat udara masih segar. Saat itu matahari belum bersinar.
Jamur lunjuk tumbuh di alam bebas sehingga milik umum. Sudah tentu, siapa yang cepat menemukan dialah yang memiliki. Menurut cerita saudara saya, saat pencarian jamur lunjuk dilaksanakan secara berkelompok. Hal tersebut akan lebih mudah menemukan jamur. Hasil jamur yang diperoleh dibagi rata.
Letak jamur lunjuk, berada di suatu tempat tertentu dan dapat dipastikan waktu akan datang jamur akan berada di situ juga.
Rasa jamur lunjuk, lebih sedap dari daging ayam atau daging sapi. Jamur lunjuk bisa diolah berbagai jenis masakan diantaranya yaitu oseng, pepes, bothok sup dan sebagainya.
Nah, setelah saya mendapat kiriman jamur lunjuk dari saudara. Saya lebih senang mengolahnya dengan menu oseng jamur.
Bumbu yang harus disiapkan
- Bawang putih
- Bawang merah
- Cabe
- Tomat
- Garam
- Gula
- Minyak
Cara memasak
- Bawang putih, bawang merah, cabe, tomat diiris
- Tumis semua irisan bumbu dengan minyak
- Setelah harum baunya masukkan jamur tutup rapat
- Tambahkan garam, gula hingga matang
- Tes rasa angkat dan sajikan.