Gali lobang tutup lubang adalah kalimatpopuler. Dengan kalimat ini kita bisa paham mengapa 80% PNS suka menggadaikanSK-nya. Demikian juga anggota TNI/Polri. Begitu juga dengan karyawan swasta.Bahkan petani, nelayan juga banyak yang terjerat hutang musiman. Sungguh hutangtelah menjadi bagian yang cukup menyulitkan bagi sebagian besar orang di negeri ini.
Solusi
Soal hutang piutang, akhir2 ini ramaidigelar seminar hidup tenang tanpa riba. Ini luar biasa dan saya setuju.Bagaimanapun kita harus waspada terhadap bahaya hutang. Bukan hanya kecanduan,tetapi hutang satu akan merangsang tumbuhnya hutang yang lain. Akhirnya hiduptidak tenang. Dibayang-bayangi tagihan demi tagihan.Â
Solusinya tinggal satu. Pertama hentikangaya hidup yang membohongi. Saatnya kita jujur pada diri, keluarga dan saudara.Tak perlu malu dan rendah diri seandainya kita harus naik motor karenamengembalikan pinjaman. Tak perlu malu harus makan berlauk tempe demi pelunasanhutang. Gak perlu gengsi seandainya kita harus betah di rumah (tidak bisawisata) karena ingin hemat keuangan.
Sudahlah. Kita bukan korban gaya hidup.Jangan pedulikan sinetron, trending sosial media, televisia atau pengaruh gayahidup bohong di dunia maya. Jadilah diri sendiri. Hutang dilunasi dan komitmentidak menambah hutang. Segera munculkan tekad disertai usaha dan doa agarhutang yang tak perlu segera dihentikan.
Back to basic. Apa adanya. Nerimo saja.Jangan terseret arus ikut-ikutan gaya hidup orang lain. Kita adalah kita. Ajakistri bicara misi keluarga yang bebas hutang. Ajari anak supaya jadi pribadiyang tak suka menghutang. Caranya pahamkan kalau hidup harus berhemat dan tidaksuka ngiri pada teman. Sabar sebagai kata kunci. Mari kurangi, hindari dan hentikan hutang yang hanya karena gaya hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H