Mohon tunggu...
Christian Guswai
Christian Guswai Mohon Tunggu... profesional -

Konsultan, trainer, lecturer, penulis buku di bidang Bisnis Retail Modern

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

e-KTP Makin Kacau Makin Kisruh Tiada Pertanggungjawaban

22 Oktober 2012   14:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:31 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Anda sudah menerima e-KTP yang menghabiskan dana awal 5.8 Triliun dan menurut berita pertengahan Juni 2012 lalu menteri yang bertanggung jawab dengan "proyek" tersebut meminta lagi dana tambahan 1.045 Triliun lagi.

Anda pasti berdecak kagum dengan besarnya biaya yang dihabiskan untuk proyek yang bagi saya sungguh tidak jelas. Ketidakjelasan sudah bisa dirasakan dengan lambannya penyelesaian pengerjaan e-KTP tersebut. Butuh setahun untuk mendapatkan e-KTP sejak proses pengambilan data.

Pagi ini, 22 Oktober 2012 di surat kabar Kompas pada kolom surat pembaca muncul protes dari seorang Ibu yang mencak-mencak diakibatkan kacaunya data yang tercantum pada e-KTP suaminya. Hal sama juga dialami istri saya, di mana status pernikahannya menjadi "belum menikah". Belum lagi cerita para tetangga yang mengalami hal serupa baik pada status perkawinan maupun pekerjaan. Jadilah proyek e-KTP menjadi semacam pemborosan nasional untuk alasan apapun itu namanya. Kalau sudah begini lagi-lagi rakyatlah yang menjadi korban. Bayangkan jika nanti mereka akan mengurus hal-hal lain menggunakan e-KTP yang isinya sampah belaka akibat buruknya kinerja aparat pemerintah. Bukankah itu akan mempersulit rakyat lagi?

Makin lengkaplah kacaunya manajemen dari pengelola negara ini. Kita patut bertanya, pantaskah uang yang diperoleh dari pajak digunakan untuk hal-hal yang sangat tidak jelas tersebut? Di manakah pertanggungjawaban dari menteri dalam negeri sebagai penggagas "proyek" ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun