Mohon tunggu...
Gusveri Handiko
Gusveri Handiko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Penulis di Duta Damai Sumbar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Duta Damai Sumbar: Webinar Kita Sukses, Terima Kasih Peserta

22 Juli 2020   22:11 Diperbarui: 22 Juli 2020   22:10 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duta Damai Dunia Maya Regional Sumatera Barat adalah komunitas anak-anak muda yang fokus pada isu-isu perdamaian, toleransi dan keberagaman. Saat ini, Duta Damai Sumbar telah selesai mengadakan Webinar yang berkaitan dengan praktek-praktek keberagaman di Indonesia, khususnya di Kota Padang, Sumatera Barat. webinar yang diberi tagline Duta Damai Sumbar Bicara series #1 tersebut menurut ketua panitia acara Onriza Putra S.Ip telah berjalan dan menurutnya sangat sukses.

webinar ini dilaksanakan pada tanggal 11 juli 2020 yang lalu. Onriza mengucapkan terimaksih kepada seluruh peserta yang sangat antusias mengikuti webinar tersebut. menurutnya peserta yang terdaftar namanya kepanitia berjumlah 120 orang lebih otomatis 30 orang calon peserta yang mendaftar masuk daftar tunggu. 

Hal ini dikarenakan duta damai sumatera barat hanya menggunakan zoom pro yang mempunyai kapasitas maksimal 100 orang. Dimana 10 orang adalah panitia dan narasumber dan otomatis maksimal peserta yang terdaftar hanya bisa dimasukkan sebanyak 90 orang saja.

onriza mengaku bahwa duta damai sumatera barat tidak menyangka bakal banyak orang yang tertarik dengan webinar ini, karena DD sumbar hanya komunitas kecil di kota padang meskipun dibentuk oleh BNPT namun komunitas ini belum memiki nama yang besar di kota padang apalagi di indonesia. 

"alangkah terkejutnya kami ketika peserta yang mendaftar kegiatan webinar tesebut tidak hanya berasal dari sumatera barat saja namun juga dari berbagai provinsi di indonesia bahkan juga ada yang berasal dari Malaysia." pungkas Onriza.

Salah satu narasumber dalam kegiatan webinar tersebut adalah ahmad Nusi M.Pd yang merupakan perantau minangkabau yang bekerja dan berdomisi di kota ambon. 

kota ambon menurut saya adalah kota yang paling toleran yang pernah saya singgahi di indonesia, pungkas Mr. ahmad yang merupakan sapaan akrab dari ahmad nusi.

Ahmad nusi juga bercerita bahwa walaupun dia sebagai seorang muslim namun salah satu geraja di kota ambon masih mau menjadikan dia sebagai salah satu pengajar di gereja tersebut dan mereka juga sangat berterimakasih kepada dia karena telah mau mengajar disana.

Mr. Ahmad menegaskan kita adalah makhluk sosial dan itu dapat menyebabkan akan mudah terjadi pergesekan di masyarakat karena kita beragama dan toleransi adalah kuncinya dan pancasila sudah menggambarkan bahwa toleransi itu sangat penting.

Uden sapaan akrab dari dr. Prudensia eramot menceritakan bahwa rata-rata orang papuan di kota padang adalah mereka yang menempuh studi di jenjang perguruan tinggi.

Hal yang menarik yang disampaikan oleh uden yaitu di kota padang dia dan sebagian besar teman-teman papua tidak mengalami perlakuan yang mengarah kepada perilaku rasis yang berat di sumatera barat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun