Mohon tunggu...
Gusveri Handiko
Gusveri Handiko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Penulis di Duta Damai Sumbar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Duta Damai Dunia Maya BNPT Akan Melaksanakan Rakornas

23 Februari 2020   14:13 Diperbarui: 23 Februari 2020   14:36 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duta Damai Dunia Maya atau disingkat dengan D3M sudah 4 tahun di resmikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yaitu sejak tahun 2016, Saat ini Duta Damai sudah ada di 13 kota besar di indonesia diantaranya: Jakarta, Bandung, Lombok, Medan, Padang dan lainnya.

Duta Damai dibentuk untuk memelihara nilai-nilai pancasila yang menjunjung tinggi konsep Bhineka Tunggal ika dengan memamfaatkan kearifan lokal dari daerah masing masing. Maknya dipilihlah 13 kota yang mewakili kearifan lokal dari budaya di indonesia.

Setelah empat tahun berdiri maka sampailah saatnya dimana Duta Damai Dunia Maya BNPT melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional atau disingkan dengan Rakornas. Dimana sudah saatnya Duta Damai menatukan mengentalkan dan mempererat visi misi duta damai se-Indonesia.

Rakornas pertama ini mengusung hastag beranidamaisaatnyaberaksi. Hastag ini memberikan arti tersendiri bagi duta damai se indonesia dimana menyuarakan sebuah narasi perdamain itu sangat tidak mudah di tengah masyarakat yang mulai terinveksi virus-virus perpecahan dengan makin tebalnya tembok SARA di indonesia.

Rakernas Sendiri akan dilaksanakan di Provinsi Bali pada tanggal 4-6 Maret 2020 dimana peserta direncanakan sebnayak 100 orang lebih yang merupakan perwakilan dari duta damai seluruh indonesia. 

Duta Damai menjadi aset terpenting bagi BNPT untuk menangkal isu perpecahan di indonesia walaupun Duta Damai tidak mampu untuk merubah pola pandai seluruh rakyat indonesia yang lebih mengedepankan Isu SARA namun Duta Damai mampu memberikan Counter awal untuk menangkal isu perpecahan di Indonesia karena mereka bekarya melalui media sosial bukan melalui regulasi pemerintahan. 

Mereka yakin bahwa selagi mereka masih muda, mereka bisa melakukan apa saja selama pekerjaan itu positif dan berguna bagi bangsa dan  negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun