Disaat kebijakan "Larangan Mudik" ramai diperbincangkan dimana ada pro dan kontra....serta ambigu dengan dibukanya tempat wisata.....Beredar juga berita dan issu dimana.... terdapat oknum ...yg ambil keuntungan disaat pandemi dgn test antigen bekas.... kemudian ....juga heboh...dgn berita... masuknya WNA cina dan India....yang dplintir untuk provokasi...rakyat yang dilarang/dihimbau untuk tidak mudik.
....kenapa
WNA China diperbolehkan masuk, juga India dan negara manapun melalui bandara, sementara mudik koq dilarang?....jawab: Krn diBandara ada SOP Protokol kesehatan yg sangat ketat. Dan negara saat ini tdk berlakukan kebijakan karantina total Krn terkait keseimbangan perekonomian dan stabilitas negara...ini adalah kebijakan dan isu LN.... menyesuaikan dgn negara2 dunia lainnya yg saat ini sedang berusaha bangkit ....dari keterpurukan akibat serangan Pandemi covid-19. (Sumber)
Trus kebijakan, aturan /Goodwill dan political Will sudah diberlakukan tapi ada aja oknum yg bermain...negara kecolongan...maka law enforcement diterapkan, oknum2 tersebut dipecat dan dihukum. (Sumber)
Sementara WNA2 yg sudah masuk juga pasti sudah di marking/ ditandai, ditracing, harus dikarantina dahulu dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat/disiplin...inilah namanya PENGENDALIAN. (Sumber)
Koq itu bisa, tapi mudik malah dilarang?!?....dan piknik boleh....terus...gimana yg mondar-mandir antar wilayah utk keperluan bukan mudik?.....piye toh...?!??...
Jawab:
Faktanya masyarakat pada umumnya terutama di desa2 dan dikampung2 serta dikomplek2...sudah sangat-sangat jenuh dgn pandemi ini....mrk sebagian besar abai terhadap prokes boro2.... terapkan 5 M ......yang 3M aja mrk semua abai..., paling new normal mrk pake masker itupun gak semua sadar.....mrk merasa sehat Krn buktinya belum pernah tertular....bahkan sebagian masy. yg lebih intelek... anggap covid udah berlalu atau konspirasi Aja , kalo masy. Bawah mikirnya...ya kalo udah ajal Yo wes lah....
Seperti jum'atan yg lalu, sy solat Jum'at di masjid di wilayah Jateng..... jamaah pada pake masker emang.... tapi setelah solat mrk salam2an ...itu yg pake masker loh, sementara yg gak pake masker juga banyaaaak!!!...ituuu....lah........kenapa mudik harus dilarang/dibatasin....Krn pemerintah pasti tdk akan bisa mengendalikan.... masyarakat yg mudik akan terapkan prokes.
Koq gak bisa kendalikan kan ada RT, RW, ..... kebetulan sy juga tinggal di komplek/perkampungan/desa, sy juga ikut urus takmir masjid....sy selalu himbau jamaah Monggo dan Ayuk solat dan ramaikan kembali masjid juga dgn disiplin terapkan prokesnya... tapiiii..... ternyata susah ....yowes.... Kalo gitu dimulai dari diri sy aja. Semoga suatu saat yg lain juga tersadarkan......kalo pake masker dan jaga jarak tdk bersentuhan bukan Krn takut ketularan....tapi justru kita takut menularkan...guna menyelamatkan nyawa yg lain....kita gak tau kalo kita OTG.....
misal Ketua RT nya aja tdk disiplin terapkan Prokes...atau disiplin...namun mayoritas bapak2/warganya nya / satpam lingkungan rmhnya....gak ada yg terapkan prokes.....masih pada nongkrong / kumpul2....tanpa jaga jarak...shg bikin kerumunan dan tanpa masker pula......maka ketua RT mati gaya.....Krn cuman dia yg pake masker....apa ketua RT bisa hukum org banyak itu yg gak disiplin prokes?!?.....bisa2 ketua RT dimusuhin....atau jadi gak populis........
Kalo Mayoritas bapak2/warganyanya yg sering kumpul 2 pada bandel2....pak RT gak bisa apa2....ini fakta...lihat aja dikampung2 dan desa2 serta komplek kita....... (Referensi 1; 2)
Jadi kalo mudik dibiarkan maka akan sulit bisa dikendalikan sehingg penularan covid-19 menjadi tidak terkendali, kita gak mau lagi mundur ke belakang....ke masa awal2 pandemi.... apalagi jadi kayak INDIA saat ini.... nauzubillahi min dzalik (Referensi)
Maka Mudik dilarang kalo bahasa polisi dan manajemen pemerintahan nya dgn pendekatan PRE-EMTIF - PREVENTIF. alias pencegahan soft....dgn tarik ukur/ulur.... disertai Manajemen Isu...., karena kenyataan dilapangan dengan diberlakukan kebijakan tsb pasti tetap akan ada arus masy. yang melanggar...tidak mematuhi hal tsb-krn ini adalah budaya-tradisi-kebiasaan mayoritas kaum urban, dan yang melanggar hal tsb menjadi bisa ditekan angkanya.... (Referensi)
Terus tempat piknik & wisata, bandara utk wisman dibuka....koq?...lagi sy coba jawab:...ditempat2 tsb semua itu ada otoritas pengelola nya atau pemimpin/penanggung jawabnya dan tiap org yg akan datang kesana adalah krn keinginan dan mampu/ siap keluarkan biaya/bayar sesuai tarif ditempat2 tsb, selain itu bila ingin masuk tempat tsb, selain bayar juga harus mau ikuti ketentuan aturannya....atau Tidak akan diperkenankan masuk. (Referensi)
Bila tempat wisata dan bandara tsb abai, maka law enforcement akan bisa diberlakukan langsung....utk menghukum pengelola/pimpinan nya...itulah oknum yg harus dan akan dipecat dan dihukum. (Referensi)
Kemudian semua org yg masuk ke tempat2 wisata tsb semuanya ditracing dan akan kedeteksi...dan tertandai kondisinya, selain wajib terapkan prokes selama diarea tsb. (Referensi)
Jadi Bisa terkendali/dikendalikan.
Jadi lagi Kata kuncinya adalah PENGENDALIAN.
semoga bisa terjawab dan diterima penjelasan ini dgn bijaksana dan obyektif.
Alhamdulillah Alloh SWT memberikan contoh Kasus di Negara India. Maka kita org Indonesia harus mau memahami kebijakan pemerintah yg tujuannya jelas yg lebih besar kemanfaatannya daripada mudhoratnya.
wallohualam bishowab
Wabillahi Taufiq wal hidayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H