Mohon tunggu...
Gusti Zulkifli Halim
Gusti Zulkifli Halim Mohon Tunggu... Sales - salesman di Paluta Jaya Properti

Hanya bapak-bapak biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Puing Reruntuhan Menuju Titik Terang; Kisah Inspiratif Penyintas di Huntap Pombewe

4 September 2023   00:33 Diperbarui: 4 September 2023   06:05 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parwoto (47 tahun) Penyintas Bencana Gempabumi Sulteng 2018 - Sumber Foto: Dokumen Pribadi 

Di lingkungan ini, mereka menemukan solidaritas dan harmoni dalam keragaman. Parwoto dengan bangga menceritakan, meskipun berbeda suku dan agama, mereka tetap beradaptasi, saling menghormati, dan menghargai satu sama lain. Bersama, mereka juga rutin melaksanakan pengajian, memperkuat tali persaudaraan di antara mereka.

Meski begitu, Parwoto masih menyimpan harapan. Ia menantikan pemerintah membangun sekolah di kawasan Huntap, karena jarak antara sekolah dan Huntap masih cukup jauh. Selain itu, ia juga berharap adanya pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih mudah. Permintaan ini mencerminkan keinginan para penyintas untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.

Kisah heroik Parwoto adalah cerminan dari kekuatan manusia untuk bangkit dari bencana dan menjalani hidup yang lebih baik. Di balik bencana yang menghancurkan, ada kebaikan, kolaborasi, dan harapan yang tumbuh. Huntap pombewe bersinar menjadi cahaya harapan bagi orang-orang seperti Parwoto. Di sana, mereka menemukan kembali hidup mereka dan membangun masa depan yang lebih cerah. Meskipun gempa bumi telah memporak-porandakan segalanya, semangat mereka untuk bangkit tak pernah goyah.

Keberadaan Huntap adalah manifestasi nyata dari komitmen Kementerian PUPR untuk membangun kembali daerah terdampak bencana menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan desain yang tahan gempa dan inklusif, Huntap ini bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi rumah yang nyaman dan aman bagi ribuan keluarga yang terdampak bencana.

Namun, yang tak kalah penting adalah semangat komunitas untuk berkembang di Huntap Pombewe. Di sini, perbedaan suku, agama, dan latar belakang tidak menghalangi solidaritas dan harmoni. Mereka saling mendukung, membangun hubungan yang kuat, dan merayakan keberagaman. Pengajian yang rutin dilakukan adalah contoh bagaimana kehidupan rohani menguatkan mereka dalam menghadapi tantangan yang datang.

Meskipun mereka telah menemukan tempat baru yang lebih baik, Parwoto dan warga lainnya masih memiliki harapan dan impian untuk masa depan yang lebih cerah. Permintaan mereka akan sekolah dan pasar adalah langkah pertama menuju peningkatan kualitas hidup yang lebih besar lagi. Mereka ingin memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki akses yang mudah ke pendidikan dan bahwa semua orang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun