Mahasiswa Memiliki Sikap Kritis yang Masih Standart
Kurang mengajukan pertanyaan yang kritis pada dosen. Apakah karena mahasiswa sudah memahami ataukah belum memahami sama sekali, tetapi takut 'salah' untuk bertanya! Hanya mahasiswa dan Tuhan yang tahu kenyataan sebenarnya.
Ketiga fenomena yang saya sampaikan di samping, merupakan realitas yang tak dapat disangkal dan sering terjadi di lembaga ini. Padahal sebagai calon pemimpin umat dan negara, kita perlu dengan berani menghidupi semangat carpe diem. Semangat ini akan mengarahkan kita untuk berjuang dan bangkit. Berjuang untuk memanfaatkan waktu dan mengerjakan tugas dengan teliti (time management), mengganti fokus hidup bukan hanya pada tugas (tapi proses pembelajaran), dan berani untuk berpikir kritis, walaupun pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan dapat salah. Apakah salah ketika kita mempertanyakan sesuatu yang belum kita pahami, bukankah kita sedang belajar? Bukankah kita ada orang-orang yang hendak mencari kebijaksanaan sejati?
"A journey of a thousand miles begins with a single step"Â "Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama," semua usaha baik yang akan kita capai nantinya, harus dimulai dengan langkah pertama yang pasti bahwa saya mau berubah dan hendak menuju pada perubahan itu.
Kita perlu yakin dan mengingat bahwa yang harus memulai adalah SAYA, bukan orang lain! Dan dimulai dari SEKARANG, agar tidak menyesal di masa yang akan datang!
Â
Fides, Veritas, Ministerium!
@frater_kampoeng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H