Mohon tunggu...
Agustinus Nicolaus Yokit
Agustinus Nicolaus Yokit Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Bukan seorang Pujangga dan Bukan seorang Filsuf

Menjadi prehensi positif bagi perkembangan orang lain... Masih belajar untuk Altruis... Sedang berjalan dalam pencarian pada Kebijaksanaan Sejati...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dasar Relasi dengan yang Lain adalah Kesadaran Manusia akan Eksistensinya

27 September 2021   19:36 Diperbarui: 27 September 2021   20:01 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini jelas tidak terdapat pada benda, sehingga tertampak padat, penuh dengan diri sendiri, tertutup bagi yang lain, tanpa hubungan dengan yang lain. 

Realitas ini sangatlah berbeda dengan manusia yang memiliki kesadaran refleksif dan prarefleksif. Pembedaannya dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Saya sedang menghitung laporan keuanganku itu. 

Angka-angka itulah yang menjadi tema perhatianku. Bahwa saya sedang menghitung memang kusadari (sebab saya tidak pingsan saat menghitung itu), akan tetapi perbuatan menghitung itu pada waktu itu tidak menjadi pusat perhatiannku. 

Perbuatan menghitung itu hanya ada di sekitar perhatianku Bentuk kesadaran yang tidak ada di pusat inilah yang disebut kesadaran prareflektif (kesadaran yang belum dipikirkan kembali). Ketika teman saya datang dan bertanya "Kamu sedang apa?" Saya berhenti menghitung, dan menjawab: "Saya dengan menghitung". 

Pada waktu inilah saya menyadari bahwa saya sedang menghitung.  Pada waktu inilah perhatian saya terarah pada perbuatan menghitung itu sendiri, bukan kepada angka-angka yang dihitung. 

Bentuk kesadaran inilah yang disebut Sartre sebagai kedasadaran refleksif (kesadaran yang dipikirkan kembali, atau kesadaran yang telah kembali kepada diri sendiri). 

Selanjutnya dapat dipahami bahwa menurut Sartre, kesadaran yang dimiliki oleh manusia ketika menghadapi pengalaman yang ada justru mengarahkan dirinya pada pemahaman mendasar akan eksistensinya di dunia. 

Sartre menegaskan bahwa dasar relasi dengan 'yang lain' di luar diri manusia adalah kesadaran manusia akan eksistensinya. Tanpa kesadaran akan eksistensinya, manusia jelas tidak dapat berelasi bahkan tidak dapat memberi makna bagi sesuatu 'yang lain' itu. Semua kesadaran adalah kesadaran akan sesuatu. 

Dengan begitu tidak ada kesadaran tanpa mengafirmasikan eksistensi suatu obyek yang melampaui subjek kesadaran. Karena Sartre telah merumuskan, 'yang lain' adalah sesuatu yang bukan kesadaran dan berada di luar kesadaran. 

Dengan kata lain, objek-objek bersifat independen dari kesadaran dan bukan 'fenomena', sebab dalam tradisi fenomenologi kata 'fenomena' selalu diartikan sebagai 'yang menampakan diri pada kesadaran.' 

Maka, dengan demikian relasi yang terjadi antara manusia dengan 'yang lain', sejatinya didasari oleh kesadaran manusia akan eksistensi dirinya yang khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun