Itulah pandangan-pandangan mendasar Aritoteles tentang "ada", dan selanjutnya paham dari Aristoteles ini akan disempurnakan oleh Thomas Aquinas di dalam teori-teorinya.Â
Intinya Aristoteles menekankan betapa pentingnya kita memahami apa itu "ada" dari esensi dalam konteks (to be) mengada dan membedakannya dengan "ada" secara eksistensi. Jadi yang "ada" harus bersifat aktif dan selalu melakukan kegiatan dan bukan berada secara pasif sebagaimana adanya.
Penutup dan Refleksi
Seperti telah dijelaskan di awal bahwa di dalam paper ini, penulis hendak mengantar pembaca pada pemahaman yang baru dan mendalam mengenai metafisika.Â
Pemahaman yang begitu ditekankan secara mendalam, agar dimiliki oleh setiap pembaca, karena sejatinya akan mengantar pembaca pada satu cara pandang baru/perspektif yang lebih menyeluruh akan metafisika terutama dalam konteks filsafat dan bukan secara populer.Â
Adapun beberapa hal penting yang baik untuk dipelajari dari konsep metafisika secara menyeluruh dan dalam perspektif Aristoteles. Kita diajak untuk mampu melihat suatu realitas yang ada secara menyeluruh dan mendalam tentunya.Â
Cara pandang metafisik perlu dibangun dalam diri agar kita mampu membedakan dengan kritis problem-problem ataupun keadaan dari realitas yang kita alami.
Daftar Pustaka
* Kamus Filsafat (Lorens Bagus)
* Metafisika sebagai Hermeneutika (Prof. Dr. Johanis Ohoitimur, MSC)
* Sejarah Filsafat Yunani (Prof. Dr. K. Bertens)