Karya membuat kita sukses dan berhasil.
Tapi Komunitas membuat kita bahagia dan bertumbuh.
Bukan soal kesuksesan tapi pertumbuhan dan kebahagiaan.
-----------
Keinginan untuk hidup bukanlah sebuah kejahatan.
Justru menjadi kejahatan ketika kita mematikan keinginan orang lain untuk hidup.
Mari belajar untuk tidak mematikan perkembangan dan hidup orang lain.
---------
"Menjadi Imam atau Pastor berarti selalu siap mendoakan umat yang dipercayakan kepada kita" (P. Yong, MSC)
----------
Setiap anak rantau yang mencintai orang tua dan keluarganya akan menjawab: "Saya baik-baik saja!" Ketika ditanya tentang kabar mereka. Padahal kenyataannya mereka sedang tidak baik-baik saja. Tetap semangat untuk kalian anak-anak rantau.
-----------
Hati manusia diciptakan oleh kelembutan cinta Tuhan. Tetapi dalam perjalanan hidupnya, hati itu perlahan menjadi keras.
Marilah kita belajar untuk tidak keras hati di hadapan Tuhan dan sesama.
-----------
"Kebaikan adalah bahasa yang bisa didengar orang tuli dan bisa dilihat oleh orang buta." (Mark Twain)
Mari belajar untuk membagikan kebaikan kepada siapa saja.
-----------
Ada orang yang setiap hari berdoa. Tapi hidupnya tidak diresapi oleh doa-doanya. Dengan begitu, doa hanyalah sebuah rangkaian kata-kata pemanis yang tak memberi makna dalam hidup, karena tidak bersumber dari HATI dan tidak diresapi dalam hidup. Semoga kita mampu berdoa dengan tulus hati dan tetap berjuang di tengah cobaan hidup ini.
-----------
Ada orang yang dengan penuh keberanian menjelekkan dirimu di belakang. Biarkan saja! Kenapa? karena mereka tidak berani berbicara di depan anda. Kalau mereka berani, kamu juga harus berani! Berani untuk menunjukkan bahwa apa yang mereka katakan belum tentu benar.
------------
Orang yang telah meninggal (mati) mampu memberi pelajaran hidup bagi orang yang masih hidup.
Kita yang masih hidup akan datang mengunjungi mereka yang telah meninggal. Bahkan di tengah pandemi seperti saat ini, orang tetap berusaha untuk menyempatkan waktu bagi kenalan, keluarga atau sahabatnya yang telah pergi itu.Â
Di sana ada ketergerakkan yang digerakkan oleh orang yang tidak bergerak lagi. Mereka (orang yang telah meninggal) menunjukkan dasar hidup yang harus dihidupi oleh kita yang masih hidup. Maka marilah kita belajar untuk mengikuti ketergerakkan dari dalam diri  untuk melihat dan membantu orang lain yang ada di sekitar kita.
--------------
To be continued...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H