Jika demikian yang terjadi maka ia tidak pernah menemukan arti waktu yang sebenarnya.
Berbeda dengan seseorang yang yang menyadari bahwa hidup ini singkat dan setiap orang akan mati, maka dia akan melihat hal ini adalah kesempatan untuk mengisinya sebaik mungkin sehingga jika dia mati nanti dia tidak akan menyesal akan hidupnya, kerena dia menikmati hidupnya.
Jika seseorang telah menemukan waktu maka dia pun menemukan sebuah proses kesadaran akan pentingnya waktu.
Dengan pengertian pentingnya waktu seseorang akan diarahkan lebih jauh untuk menemukan PRIORITAS.
Maksudnya jika seseorang tidak jelas tentang hal mana yang penting untuk dilakukan dan yang tidak penting, ada kemungkinan dia akan terbang dari satu aktifitas ke aktifitas yang lainnya atau
dari suatu proyek ke proyek lain atau dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu orang ke orang yang lain.
Mengerjakan sedikit disini, tidak bisa bekerja sedikit disana, lupa mengerjakan sesuatu kemarin dan janji untuk mengerjakan 50%nya besoknya. Apakah mungkin kita bisa melakukan janji untuk melakukan 50% sisanya dikemudian hari??
Jadi dengan belajar mengetahui PRIORITAS maka kita pun dengan sendirinya akan belajar mengatur waktu. Mengatur waktu bukan berarti harus selalu sibuk dan setiap menit dalam kehidupan harus dipadati dengan aktifitas,
tetapi bahwa kita bisa mendapatkan apa yang kita mau sebanyak mungkin dari waktu yang tersedia termasuk rencana untuk rileks.
Kini riset telah membuktikan dengan jelas bahwa ketidakmampuan seseorang untuk mengatur dirinya sendiri secara efisien akan menimbulkan penuaan dini, penurunan kecerdasan mental, dan bahkan menutup akses terhadap kecerdasan yang telah ada pada dirinya………………(nasehatnya Doc Childre)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H