Mohon tunggu...
Gusti NM
Gusti NM Mohon Tunggu... Freelancer - Profil Kompasiana Gusti

Perangkai simbol. Menaruh perhatian pada kajian Filsafat, Politik, Sosial dan Ekonomi. Mengikuti perkembangan Teknologi, olahraga, Hiburan dan Gaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Dampak Baik dan Buruk Listrik Padam Massal di Jawa

7 Agustus 2019   11:52 Diperbarui: 7 Agustus 2019   12:05 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 4 Agustus 2019 lalu di SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) Ungaran - Pemalang, terjadi gangguan aliran listrik tepat pada pukul 11.45 WIB, titik gangguan berada pada sirkuit satu.

Turunnya sirkuit satu juga membuat sirkuit dua menjadi turun tegangan mengakibatkan area yang terganggu adalah sebagian Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Penyebab terjadinya gangguan listrik di SUTET Ungaran - Pemalang sampai saat ini masih simpang siur, Kepolisian menduga ada pohon yang punya ketinggian yang melebihi regulasi dan mengganggu SUTET.

Akibat kejadian ini, banyak dampak buruk yang muncul sebagai konsekuensi logis kejadian padamnya listrik secara massal ini, tetapi tidak saja dampak buruk, dampak baik pun juga muncul dari kejadian ini, berikut daftar dampak listrik padam masal :

1. Kerugian Ekonomi

Kerugian yang bisa dibilang masyarakat paling rasakan ialah kerugian ekonomi. Padamnya listrik membuat proses produksi - konsumsi barang dan jasa di daerah tersebut menjadi terhambat. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan bahwa Industri Kecil (IKM) Menengah mengalami dampak yang kuat akan kejadian ini, dia belum mengetahui berapa tepatnya kerugian di dunia usaha, dia memprediksi kerugian bisa mencapai angka triliunan rupiah.

Berbeda topik dengan Kadin, Direktur Riset dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter, Abdullah Redjalam, beliau mengatakan bahwa ekonomi  Indonesia yang terimbas bisa mencapai 30%. Beliau berdasar pada angka bahwa 55% perekonomian Indonesia berada di pulau Jawa dan sekiranya 3/4 dari pulau Jawa merasakan dampak Blackout tersebut sehingga sekitar 30% ekonomi Indonesia terimbas dari kejadian ini. Hal ini berarti 30% aktivitas ekonomi Indonesia merasakan dampak kejadian ini, semakin lama semakin besar kerugian yang didapat karena 30% aktivitas ekonomi merasakan.

2. Terhambatnya layanan Publik

Selain ekonomi, layanan publik Indonesia juga merasakan dampak buruk yang dihasilkan oleh kejadian Blackout ini. Menurut Supriyanto, Manager Humas Daop 5 Purwokerto, ada beberapa KA (Kereta Api) yang ada di stasiun Purwokerto mengalami keterlambatan. KA Bima, Gajayana, Sawunggalih, dan KA lainnya pada jadwal tertentu mengalami keterlambatan.

Selain KAI (Kereta Api Indonesia) layanan publik yang terhambat berada pada lembaga OJK (Otoritas Jasa Keuangan). OJK mengatakan bahwa karena adanya gangguan telekomunikasi berkat matinya listrik 6 jam lebih pada hari minggu kemarin, Sistem Layanan Konsumen OJK (KONTAK OJK 157) tidak bisa melayani konsumen dan masyarakat. Kedua contoh diatas memberikan gambaran mikroskopik terkait terhambatnya layanan publik Indonesia khususnya daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah akibat kejadian Blackout Minggu kemarin.

3. Kualitas Udara yang Membaik

Dua dampak diatas merupakan dampak buruk yang dihasilkan oleh kejadian Blackout di daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tetapi ada dampak baik yang muncul akibat kejadian padamnya listrik secara massal, kualitas udara di DKI dan sekitarnya menjadi baik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan bahwa udara Jakarta lebih bersih setelah padamnya listrik, walaupun belum melihat data secara mendetil terkaitpenyebab yang membuat udara Jakarta membaik, beliau mengatakan bahwa biasanya apabila lalu lintas lancar maka udara cenderung lebih bersih. Menurut grafis yang bersumber dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, 75% transportasi darat mempengaruhi pencemaran udara, 9% pembangkit listrik dan pemanas, 8% pembakaran industri dan 8% pembakaran domestik. Berkurangnya aktivitas pembakaran diatas karena padamnya listrik berkontribusi pada berkurangnya pencemaran udara di Jakarta.

Berikut merupaka tiga dampak buruk dan baik padamnya listrik di Jawa, kegiatan ekonomi dan layanan publik terganggu. Tetapi komunikasi tidaklah boleh terganggu, untuk mendapatkan berita terkini dan / atau untuk berkomunikasi dengan keluarga atau teman, komunikasi penting disaat kejadian seperti ini. Berbicara terkait komunikasi, untuk mengatasi permasalah komunikasi dalam kejadian listrik padam kemarin penulis tetap percaya pada Smartfren apabila terjadi kejadian listrik padam seperti ini. Bahkan di beberapa tempat disaat kejadian Blackout besar - besaran ini, sinyal Smartfren yang kuat dan stabil masih bisa digunakan disaat beberapa sinyal operator telekomunikasi lain mati. Sehingga untuk mengantisipasi kejadian serupa di lain waktu, penulis percaya kepada Smartfren.

Sumber : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun