Mohon tunggu...
Gusti NM
Gusti NM Mohon Tunggu... Freelancer - Profil Kompasiana Gusti

Perangkai simbol. Menaruh perhatian pada kajian Filsafat, Politik, Sosial dan Ekonomi. Mengikuti perkembangan Teknologi, olahraga, Hiburan dan Gaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Dampak Baik dan Buruk Listrik Padam Massal di Jawa

7 Agustus 2019   11:52 Diperbarui: 7 Agustus 2019   12:05 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan bahwa udara Jakarta lebih bersih setelah padamnya listrik, walaupun belum melihat data secara mendetil terkaitpenyebab yang membuat udara Jakarta membaik, beliau mengatakan bahwa biasanya apabila lalu lintas lancar maka udara cenderung lebih bersih. Menurut grafis yang bersumber dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, 75% transportasi darat mempengaruhi pencemaran udara, 9% pembangkit listrik dan pemanas, 8% pembakaran industri dan 8% pembakaran domestik. Berkurangnya aktivitas pembakaran diatas karena padamnya listrik berkontribusi pada berkurangnya pencemaran udara di Jakarta.

Berikut merupaka tiga dampak buruk dan baik padamnya listrik di Jawa, kegiatan ekonomi dan layanan publik terganggu. Tetapi komunikasi tidaklah boleh terganggu, untuk mendapatkan berita terkini dan / atau untuk berkomunikasi dengan keluarga atau teman, komunikasi penting disaat kejadian seperti ini. Berbicara terkait komunikasi, untuk mengatasi permasalah komunikasi dalam kejadian listrik padam kemarin penulis tetap percaya pada Smartfren apabila terjadi kejadian listrik padam seperti ini. Bahkan di beberapa tempat disaat kejadian Blackout besar - besaran ini, sinyal Smartfren yang kuat dan stabil masih bisa digunakan disaat beberapa sinyal operator telekomunikasi lain mati. Sehingga untuk mengantisipasi kejadian serupa di lain waktu, penulis percaya kepada Smartfren.

Sumber : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun