Aku memiliki jauh lebih banyak kekurangan jika dibandingkan dengan kelebihan
Mulutku mengucapkan jauh lebih banyak kebohongan daripada kejujuran
Pikiranku seringkali membayangkan hal-hal yang buruk, apalagi jika dibandingkan dengan hal yang baik
Perasaanku seolah menuntunku menuju hal yang merepotkan, berlainan dengan kemuanku yang  sesungguhnya
Hawa nafsuku memunculkan ambisi tak berguna, yang pada akhirnya memutarbalikkan papan penunjuk jalan
Hatiku seolah mengontrol otakku, membuat alasan serta dalih atas kesalahan yang ku perbuat
Aku mengabaikan waktu
Aku mengabaikan kata tersurat maupun tersirat yang beliau tujukan untukku
Aku mendengarkan bisikannya yang tak pernah tidak membuatku terlena
Aku memperhatikan seluruh adegan yang membuatku jatuh ke dalam jurang setinggi 1000 lantai
Aku merenung, berkali-kali
Aku bertekad, berkali-kali
Aku gagal dan tak menyerah, berkali-kali
Aku meremehkannya, berkali-kali
Ah, sampai sekarangpun aku masih tersesat meskipun tahu arah peta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H