Tidak saja menumpas, selesai dan menyelesaikan permasalahan tetapi harus memperhatikan dampak yang akan timbul dilain waktu. Apa yang dilakukan orientasinya adalah dampak kedepannya, ibaratnya berpikir dua tiga langkah sebelum berjalan.
Melihat realitas yang terjadi saat itu penting untuk muncul Gus Dur, Gus Dur baru dalam kehidupan melenium ini. Tidak disangkal pemikiran dan sikapnya dibutuhkan untuk mengawal dan memperbaruhi tatanan negeri ini.Â
Paling tidak dengan hadirnya perilaku demikian akan memberikan sinyal kuat kepada seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa mengangkat secara utuh toleransi dalam segala lini kehidupan.Â
Beda warna kulit, keyakinan, aliran, dan golongan bukan penghalang untuk bersatu, justru dari situlah kita akan menjadi bangsa yang besar karena perbedaan. Sekali lagi apa yang dilakukan Gus Dur sesunggunya penyadaran bagi kita untuk belajar, belajar tentang apa? Tentang toleransi yang hakikatnya merupakan ruang kerelaan untuk menerima serta ruang untuk menciptakan keharmonisasian.***
*Artikel ini telah dipublikasikan di Duta Masyarakat, 01 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H