Mohon tunggu...
agus s
agus s Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi

Menulislah Maka Kamu akan Menemukan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sutejo Berbagai Teknik Menulis Sastra pada Sanggar Sastra

22 Juli 2019   21:37 Diperbarui: 23 Juli 2019   16:29 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sutejo bersama peserta dan penitia.

 

Sidoarjo- Balai Bahasa Jawa Timur menyelenggarakan pembinaan sanggar sastra untuk kalangan pelajar tingkat SMA dan SMK di Sidoarjo (Minggu, 21 Juli 2019). Kegiatan yang bertajuk pelatihan apresiasi dan menulis sastra itu dihadiri oleh kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur wilayah Sidoarjo, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur dan penggiat literasi Ponorogo Dr. Sutejo, M.Hum.

Kegiatan yang berpusat di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo itu dibuka langsung oleh kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur wilayah Sidoarjo. Disela-sela pembukaan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dimaksudkan untuk menumbuhkan-kembangkan literasi di kalangan pelajar.

"Jadilah anak pembelajar sejati," ujarnya.

Pesan yang dimaksud erat kaitannya dengan kebermaknaan belajar itu sendiri. Terlebih mampu mengkongkretkan dengan lingkungan. Mampu menganalisa dan menjadikan bahan belajar yang utuh dan bernilai.

Mustakim selaku Kepala Balai Bahasa Jawa Timur dalam sambutanya menyampaikan pentingnya literasi untuk generasi saat ini. Terlebih gerakan literasi yang digiatkan bangsa ini harus singkron dengan kebudayaan. Pihaknya menyebut literasi sebagai gerakan kebudayaan.

Apresiasi buku untuk peserta
Apresiasi buku untuk peserta
Di lain pihak, Sutejo selaku pemateri terkejut dengan peserta yang hadir. Pasalnya peserta yang terdiri dari pelajar SMA dan SMK Se-Sidoarjo itu begitu mengenal dunia sastra.  

"Mereka mengenal penulis buku Cantik itu Luka dan tokoh sastrawan lain di Indonesia. Sungguh dasyat!" ujar Ketua STKIP PGRI Ponorogo itu.

Pihaknya mengaku merinding menemukan peserta yang begitu dasyat. Sutejo yang mencintai dunia literasi lantas bercerita sembari berkaca-kaca ketika penulis temui. Sekian pengembaraan menemani dunia kepenulisan tidak banyak menemukan peserta pelajar yang luar biasa seperti ini.

"Bukan maksud menjatuhkan pihak lain, memang luar biasa dan potensi emas pelajar kita," Sutejo menegaskan.

Sutejo juga terkesan dengan beberapa pengalaman menulis peserta. Ada yang menulis puisi dengan gaya Sutardji Calzoum Bachri dan menulis novel dengan tokoh Anonim.

Untuk semakin mempertajam tulisan para pelajar, Sutejo memberikan teknik dalam menulis utamanya menulis sastra. Adapun teknik tersebut; (i) Harus imajinasi, (ii) kenakalan dalam berkarya, (iv) keberanian menabrak aturan. Teknik ini Sutejo contohnya selayaknya pengalaman salah satu peserta yang menulis cerita dengan tokoh anonim, (v) balutan pengalaman hidup, (vi) dan latihan tak henti.

Lelaki pengagas Sekolah Literasi Gratis (SLG) juga menambahkan beberapa teknik menulis diantaranya; teknik pasang kata dan permainan gaya bahasa (perbandingan).   

Sebagai penutup Sutejo memberikan apresiasi berupa buku. Buku yang berjudul Senarai Aforisme Seorang Ayah sebuah buku berisi ragam petuah yang khusus ditulis sebagai kado pernikahan anaknya. Selain itu, juga buku kumpulan cerpen Di Hari Kelahiran Puisi karya Sapta Arif N.W selaku menantunya. Red/ags Humas STKIP PGRI Ponorogo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun