Mohon tunggu...
agus s
agus s Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi

Menulislah Maka Kamu akan Menemukan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diseminasi Gerakan Literasi Nasional, Hadirkan Penggerak Literasi Ponorogo

27 Maret 2019   16:08 Diperbarui: 27 Maret 2019   16:55 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inspiratif, Sutejo Berbagai Pengalaman Literasi

Probolinggo- Program diseminasi gerakan literasi nasional kembali diselenggarakan. Kali ini agenda yang diprakasai oleh Balai Bahasa Jawa Timur dipusatkan di Probolinggo, 26 Maret 19. Sepekan yang lalu sukses selenggarakan di Pamekasan dan Nganjuk Jawa Timur. Peserta yang hadir relatif stabil, yaitu sebanyak 100 peserta dari berbagai kalangan.

Gelaran yang diselenggarakan Balai Bahasa Jawa Timur selalu menghadirkan tokoh-tokoh penggerak literasi. Tokoh yang telah berperan memberikan kontribusi nyata dalam masyarakat kaitannya dengan literasi. Seperti halnya di Probolinggo, menghadirkan Dr. Sutejo, M.Hum. Penggerak literasi yang berasal dari Ponorogo.

Sutejo sendiri bagi masyarakat Jawa Timur khususnya Probolinggo demikian akrab. Selain tulisannya melang melintang di berbagai surat kabar nasional. Ia juga aktif mengisi berbagai semimar di bidang Pendidikan.

Kesempatan siang itu, Sutejo menuturkan bagaimana gerak literasi agar sukses. Pemerintah, sekolah/PT, keluarga, dan masyarakat harus sinergi dan berperan aktif. Empat elemen tersebut bukan sekadar sebagai pendorong lebih utama adalah pelaku literasi. Sutejo sering menyinggungnya dalam berbagai kesempatan "literasi butuh keteladanan."

Ia mencontohkan ketika memberikan tugas menulis di kampusnya harus menulis atau berkarya terlebih dahulu. Selain sebagai contoh juga pelaku, dengan begitu memberikan kontribusi dan pengalaman untuk mendampingi mengajar menulis.

Sutejo berinterksi dengan peserta
Sutejo berinterksi dengan peserta

Literasi tidak terpaku pada baca tulis. Terlebih di era digitalisasi juga membutuhkannya utamanya literasi digital. "Literasi digital adalah samudra lepas yang penuh dengan gelombang tinggi. Jika tidak hati-hati Ia akan menjelma tsunami yang menghanjurkan," tutur Sutejo. Pesan tersiratnya bahwa dunia tanpa batas seperti saat ini butuh kehati-hatian, sehingga tidak tergulung dan terjebak. Pihaknya menambahkan semua itu butuh yang namanya literasi .

Lelaki yang aktif sebagai Ketua STKIP PGRI Ponorogo mengajak untuk berdamai dengan era digitalisasi. Berdamai maksudnya memanfaatkan secara positif dan tepat. "Era ini dapat dijadikan ladang bisnis yang menjanjikan dan media edukasi yang mengasyikkan," ujarnya.

Peserta dari kalangan guru, komunitas literasi, mahasiswa, dan siswa mendapat pesan motivatif dari Sutejo, menulis itu indah, berpikir merajut dzikir, berkarya melukis pesona. [Red/ags- STKIP PGRI Ponorogo] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun