Mohon tunggu...
Gusti Muhammad Thora Nugraha
Gusti Muhammad Thora Nugraha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

without reading we will not know the world

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kandang Rasi

23 September 2024   20:02 Diperbarui: 23 September 2024   20:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gusti Muhammad Thora Nugraha (Museum Lambung Mangkurat. Banjarbaru, Kalimantan Selatan)

“Kandang Rasi“ merupakan sebutan dalam Bahasa Banjar yang artinya Pagar Rasi. Pagar menjadi salah satu bagian penting dalam rumah tradisional masyarakat Banjar yaitu rumah Bubungan Tinggi. Kandang Rasi biasanya dipasang dibagian tangga sampai sekeliling teras rumah tradisional Bubungan Tinggi.

Fungsi utama dari Kandang Rasi sebagai pembatas atau pelindung untuk penghuni rumah tersebut karena biasanya posisi rumah tradisional ini sangat tinggi dari permukaan tanah. Kondisi geografis Kalimantan Selatan hampir dikelilingi oleh sungai sehingga tak heran Kalimantan Selatan disebut daerah seribu sungai. Karena kondisi geografis inilah membuat masyarakat khususnya para bangsawan kerajaan Banjar harus membangun rumah mereka di tepi sungai.

Kandang Rasi memiliki fungsi utama untuk melindungi penghuni rumah dari kondisi banjir. Selain itu masyarakat Banjar tidak semuanya bermukim di tepi sungai tapi juga ada yang bermukim di dalam hutan sehingga fungsi Kandang Rasi untuk melindungi dari hewan buas. 

Pada umumnya, rumah tradisional Bubungan Tinggi selalu memiliki ukiran kayu dengan motif khusus di sekelilingnya. Salah satunya Kandang Rasi memiliki motif khusus yang melambangkan motif flora buah manggis

Buah manggis memiliki filosofi untuk melambang kejujuran bagi masyarakat Banjar. Pepatah Banjar menyebutkan “ Diluar Ampat dalam jua Ampat “. Artinya perilaku diluar dan didalam hati juga sama.  

Buah manggis memiliki daun sebanyak empat tangkai sedangkan di dalam buah manggis sendiri buahnya memiliki biji sebanyak empat  biji. Dari sinilah motif  Kandang Rasi memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Banjar.

Sumber: Gusti Muhammad Thora Nugraha (Museum Lambung Mangkurat. Banjarbaru, Kalimantan Selatan)
Sumber: Gusti Muhammad Thora Nugraha (Museum Lambung Mangkurat. Banjarbaru, Kalimantan Selatan)

Hampir 100% rumah Bubungan Tinggi terbuat dari kayu ulin. Dalam  lingkungan masyarakat Banjar kayu ulin disebut sebagai “ Kayu Wasi “ atau kayu besi. Kayu ulin dikenal sebagai kayu yang kuat jika dibangun dengan benar dapat membuat bangunan menjadi kokoh. Dan cocok menjadi bagian dasar dalam membangun rumah Bubungan Tinggi atau “  Tajakan “. “ Tajakan “ rumah Bubungan Tinggi selalu berjumlah 99 sesuai dengan jumlah Asmaul Husna Allah Swt.

Perkembangan Kandang Rasi di era sekarang jarang sekali ditemui khususnya di perkotaan. Pengaruh perbedaan serta perkembangan kondisi geografis Kalimantan Selatan  membuat penggunaan Kandang Rasi jarang digunakan apalagi dirumah modern saat ini. Akan tetapi, masih banyak daerah di Kalimantan Selatan yang masih menggunakan Kandang Rasi sebagai bagian rumah mereka seperti daerah Kuin di Banjarmasin, Pasayangan di Martapura dan daerah Hulu Sungai, Kalimantan Selatan. 

Sumber: Gusti Muhammad Thora Nugraha (Museum Lambung Mangkurat. Banjarbaru, Kalimantan Selatan)
Sumber: Gusti Muhammad Thora Nugraha (Museum Lambung Mangkurat. Banjarbaru, Kalimantan Selatan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun