Pada jenjang prasekolah anak akan diajarkan bagaimana bersosialisasi dengan orang lain, hal ini bertujuan agar anak dapat mampu membantuk suatu hubungan yang baik dengan orang lain. Selain itu anak juga daiajarkan untuk melakukan suatu kegiatan yang mampu untuk membantu mengembangkan kepercayaan diri.Â
Dalam membantu mengembangkan kepercayaan diri anak, sebagai orang tua harus dapar bersabar dalam memberikan stimulus secara terus menerus kepada anak, hingga kepercayaan diri mereka berkembang. Dalam membangun rasa percaya diri anak dapat dimulai dari kesadaran orang tua anak itu sendiri.Â
Orang tua harus yakin bahwa rasa percaya diri itu berasal dari dalam diri anaknya masing-masing. Tetapi pada kenyataannya masih banyak orang tua yang tidak tau bagaimana cara membentuk rasa kepercayaan diri anak, karena hal tersebut tidak termasuk kedalam mata pelajaran yang ada disekolah anak. Dalam membentuk kepercayaan diri pada anak diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua, guru dan juga masyarakat.
Proses pengembangan sosial yang baik dari keluarga ataupun dari lingkungan masyarakat merupakan suatu proses interaksi sosial anak, dimana dilingkungan anak akan mendapatkan banyak sekali pengalaman-pengalaman sosialisasi yang dapat memungkinkan berlangsungnya suatu proses perkembangan interaksi anak. Menurut Walgito (dalam Anwar, 2016) bersosialisasi adalah hubungan anatara individu satu dengan individu lain ataupun sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling timbal balik dan dapat berinteraksi dengan baik.
Sosialisasi diajarkan kepada anak mulai sejak dini adalah suatu hal yang dapat membantu membangun rasa kepercayaan diri anak. Ketika anak merasa percaya diri dan mampu melakukan sesuatu maka kemungkinan ia berhasil begitupun sebaliknya. Dengan anak yang percaya diri sejak dini dapat membantu dan memudahkan anak dalam bersosialisasi baik dilingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolahnya.
Menurut Hakim (2002), ciri-ciri orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi yaitu antara lain:
- Orang yang percaya diri bersikap lebih tenang dalam menghadapi sesuatu atau permasalahan.
- Orang yang percaya diri memiliki potensi dan kemampuan yang lebih memadai.
- Orang yang percaya diri mampu untuk menetralisir ketegangan yang timbul dalam berbagai situasi permasalahan.
- Orang yang percaya diri mampu menyesuaikan dirinya dan juga dapat berkomunikasi dalam berbagai situasi.
- Orang yang percaya diri memiliki kondisi mental dan juga fisik yang cukup menunjang penampilannya.
- Orang yang percaya diri biasanya memiliki kecerdasan yang dapat dikatakan cukup.
- Orang yang percaya diri juga memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.
- Orang yang percaya diri memiliki keahlian dan juga keterampilan yang dapat menunjang kehidupannya kedepan.
- Orang yang percaya diri pasti mampu dalam bersosialisasi.
- Orang yang percaya diri biasanya meiliki latar belakang pedidikan keluarga yang baik.
- Orang yang percaya diri biasanya juga mampu memberikan reaksi yang positif akan berbagai permasalahan.
Menurut salah seorang psikolog anak, Putu Andani mengatakan bahwa kemampuan dalam bersosialisasi itu sangat penting dalam masa perkembangan anak terutama anak usia dini, agar mereka dapat mengelola emosi, mampu bergaul dengan teman sebayanya, serta bisa berempati dengan teman dan juga lingkungannya. Hal lain yang dapat diperoleh anak saat mereka mampu bersosialisasi yaitu mereka mampu dan dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh karena itu, penting sekali peran orang tua untuk mengajarkan kepada anaknya dalam hal bersosialisasi agar mereka dapat membentuk kepribadiannya, dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang ada dalam dirinya, serta menggali potensi yang ada pada dirinya dan siap beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Lalu bagaimana dengan anak yang sulit atau tidak memiliki rasa percaya diri terhadap lingkungan barunya? Bagaimana peran orang tua dalam membantu meningkatkan kepercayaan diri pada anak sehingga anak mudah bersosialisasi dengan lingkungannya?
Berikut peran orang tua dalam membantu anak percaya diri sejak dini bantu anak mudah dalam bersosialisai, sebagai berikut:
- Dengan mengajak anak berbicara
Penyebab anak tidak percaya diri yaitu dengan anak tidak mau berbicara atau terbuka, dengan cara mengajak anak berbicara anak akan terbuka dan orang tua dapat mengetahui penyebab mengapa anak sulit untuk percaya diri sehingga menyebabkannya juga sulit untuk bersosialisasi.
- Jangan sering untuk mengomeli anak
Dengan mengomeli anak, anak akan merasa dirinya terus bersalah sehingga penyebabkan dirinya tidak percaya diri dan takut untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Orang tua harus paham bagaimana cara agar anak tidak diomeli dan paham bagaimana cara mengambil hati anak, karena anak dengan sangat mudah menyerap kata-kata yang kita ucapkan.
- Mengajarkan anak untuk mampu menyelesaikan masalah
Ajari anak untuk mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, hal ini akan mampu meningkatkan rasa percaya diri anak dan juga mampu mengajarkan anak bersosialisasi dengan mudah, karena anak mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya ketika berada dilingkungan sosialnya.
- Izinkan anak untuk mengambil keputusannya sendiri
Dengan cara mengizinkan anak untuk mengambil keputusannya sendiri dan memilih sesuatu sesuai dengan keinginannya maka anak akan merasa percaya diri terhadap dirinya sendiri. Selain itu, anak juga akan mampu memberikan keputusannya terhadap pendapat yang ada dilingkungannya sehingga hal ini menjadikan anak dapat dengan mudah bersosialisasi dengan lingkungannya.
- Cobalah fokus pada kelebihan yang anak punya
Orang tua hendaknya lebih fokus kepada kelebihan anak dan jangan membandingkan anak dengan anak yang lainnya. Hal ini tentu akan menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri dan sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungannya karena merasa bahwa dirinya tidak lebih dari orang lain.
- Mencoba hargai ide sang anak
Cobalah untuk menghargai setiap ide-ide kreatif yang diutarakan sang anak dan jangan mentertawakan atau menganggap ide anak tidak baik. Hal ini akan menyebabkan anak menjadi tidak ingin lagi mengeluarkan ide kratifnya dan menjadi tidak percaya diri dengan dirinya. Selain itu juga menjadikan anak sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungannya dan anak akan lebih banya diam karena merasa dirinya tidak dihargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H