Menahan malu, namun terlampiaskan.
Â
Tangis bahagia yang tak terduga
Â
Membayangkan sebuah keindahan dimasa lalu.
Â
Hari berganti hari, bulan berotasi.
Â
Menaruh dari sebuah keindahan kala itu.
Â
Merenung pilu, tapi tak semua mendengarkan
Â
Seorang diri yang terabaikan.
Â
Meratapi sebuah kesengsaraan yang mungkinÂ
Â
Menjadi sebuah keabadian.
Â
Akankah seseorang mendengarkan?
Â
Terdiam bosan hingga larut tiba.
Â
Kesendirian yang mungkin tak terbalaskan.
Â
Hujan tiba, mengguyur seluruh amarah,
Â
Hujan tiba menutup sebuah kekosongan.
Â
Seraya kotak kecil ini kosong, namun sebuah anugerah tiba
Â
Membawa sejuta impian.
Â
Kau, mungkin sebuah kontrol diri.
Â
Kau, mungkin sebuah kebahagiaan
Dari segenap kesengsaraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H