Mohon tunggu...
Gusti Gultom
Gusti Gultom Mohon Tunggu... Freelancer - Pencari Ilmu

be you

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebijakan Diversifikasi Pangan Berbasis Pangan Lokal

7 Juni 2020   12:24 Diperbarui: 7 Juni 2020   12:32 1758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam peraturan No.43 ini telah diatur tata kerja dan peranan dari masing-masing unit kerja eselon I yang pelaksanaannya dikoordinir oleh  Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan (Ariani, 200). Kementerian Pertanian secara konsisten untuk meningkatkan diversifikasi pangan masyarakat dengan menetapkan Diversifikasi Pangan sebagai salah satu dari empat program utama yang dituangkan dalam Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010-2014. Bekerja sama dengan KOWANI, Menteri Pertanian mencanangkan "Gerakan Hari Tanpa Nasi", yang dikenal dengan one day no rice.

  • Pencapaian 

Program diversifikasi pangan nasional sepenuhnya masih belum berjalan dengan optimal. Azahari (2008) menyatakan bahwa program diversifikasi pangan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan tujuan semula yaitu memanfaatkan sumber pangan domestik yang sangat kaya dan beragam. Diversifikasi yang berhasil dengan luar biasa justru diversifikasi ke produk berbasis terigu yang notabene berbahan baku gandum yang tidak dapat di produksi dengan optimal di Indonesia.

Strategi menuju diversifikasi pangan yang perlu dilakukan antara lain pengembangan potensi sumber daya pertanian dalam pembangunan terpadu dan utuh; pengembangan usahatani dengan berbagai cabang usaha dengan menitikberatkan pada komoditas yang secara alamiah tersedia dalam jumlah besar, berkualitas gizi baik, dan memiliki keunggulan komparatif sumber daya pertanian wilayah; pengembangan seluruh mata rantai agribisnis mulai dari budidaya,sarana produksi, teknologi, pengolahan, pasca panen, dan pemasaran; meningkatkan penelitian dan pengembangan pangan dan gizi meliputi teknologi pengolahan pangan, aspek sosial ekonomi pangan, dan aspek lain yang mendukung penganekaragaman pangan dan gizi; mengembangkan mutu dan kualitas pangan dalam bentuk pengolahan, penyimpanan, pengembangan, dan distribusi; kebijaksanaan peningkatan kesejahteraan petani dengan lebih banyak menggunakan mekanisme pasar berupa kebijaksanaan harga relatif sektor pertanian dan hendaknya petani diberi kebebasan untuk menentukan tanaman yang dipilihnya; pengembangan jenis makanan tradisional; penggantian subsidi beras dan terigu ke subsidi gaplek.

Dewi dan Ginting (2012) menyatakan bahwa salah satu kendala pengembangan pangan lokal adalah belum dikembangkan produk turunan yang mudah diterima dan dijangkau masyarakat dan terhambat oleh pemikiran masyarakat yang beranggapan bahwa hanya beras makanan pokok yang sesuai atau "kalau belum makan nasi berarti belum makan", pikiran ini sangat sulit diubah karena sudah menjadi kebiasaan turun temurun. 

Peluang pengembangan pangan lokal di masa pandemi COVID-19 sangat dibutuhkan guna mendukung ketahanan pangan nasional. Apabila negara pengekspor beras ke Indonesia terus mengurangi atau bahkan menghentikan ekspornya ke Indonesia, salah satu alternatif termudah untuk memenuhi kebutuhan pangan adalah beralih ke pangan lokal. Pemenuhan jumlah beras dalam negeri tidak serta merta dapat dilakukan dalam waktu singkat karena adanya pergeseran masa tanam dan hujan yang tidak menentu di beberapa daerah.  

[Kemenkes] Kementerian Kesehatan. 2017. Konsumsi Makanan Penduduk Indonesia. Infodatin Kementerian Kesehatan. ISSN 2442-7659.

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2018. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 64.1/KPTS/RC.110/J/12/2017 tentang 'Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2018.' Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian. http://bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi%20publik/Pedoman/JUKNIS_P3L_TAHUN_2018.pdf

[PSE]  Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013. Kajian Strategi Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal. PSE Litbang Pertanian. http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/anjak_2013_06.pdf

Ariani, M., 2010. Analisis konsumsi pangan tingkat masyarakat mendukung pencapaian diversifikasi pangan. Jurnal Gizi Indonesia, 33 (1) : 20 -- 28.

Astanti, F.Y. 2015. Analisis Keragaman Konsumsi Pangan Rumah Tangga Penerima Program Diversifikasi Pangan di Kabupaten Bogor. Departemen Gizi, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. [skripsi]

Azahari, D.H. 2008. Membangun Kemandirian Pangan Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional. Jurnal Kebijakan Pertanian 6 (2) : 174 -- 195. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/akp.v6n2.2008.174-195

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun