Hai, Perkenalkan nama saya Gusti Mahadhian Putra Yudhiantono, Mahasiswa aktif semester 5 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta, Program Studi S1 Hospitality dan Pariwisata. Saya adalah penerima Beasiswa Unggulan 100% dari Kemdikbud pada tahun 2019.
Kali ini saya membuat artikel yang berjudul "Faktor Faktor Terbentuknya Kewirausahaan" dari buku berjudul Essential of Entrepreneurship and Small Business Management. Selamat membaca Teman-teman.
- Pengusaha sebagai pahlawan.Â
Faktor yang tidak berwujud tetapi menarik adalah sikap yang dimiliki orang Amerika terhadap pengusaha. Sebagai bangsa, kami telah mengangkat mereka ke status pahlawan dan telah mengangkat prestasi mereka sebagai model untuk diikuti.
- Pendidikan kewirausahaan.Â
Perguruan tinggi dan universitas telah menemukan bahwa kewirausahaan adalah program studi yang sangat populer. Kecewa dengan tawaran pekerjaan perusahaan Amerika yang dirampingkan dan jalur karir yang kurang menjanjikan, semakin banyak siswa yang melihat memiliki bisnis sebagai pilihan karir terbaik mereka. Semakin banyak siswa mendaftar di perguruan tinggi mengetahui bahwa mereka ingin memulai perusahaan mereka sendiri daripada mempertimbangkan kewirausahaan sebagai kemungkinan di kemudian hari; memang, banyak yang memulai perusahaan saat mereka masih kuliah.
- Faktor demografi dan ekonomi.Â
Lebih dari 75 persen pengusaha memulai bisnis mereka antara usia 20 dan 44 tahun, dan jumlah orang Amerika dalam rentang usia tersebut saat ini hampir 103 juta! Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang berlangsung selama 25 tahun terakhir menciptakan kekayaan yang signifikan di antara orang-orang dari kelompok usia ini dan banyak peluang bisnis yang dapat mereka manfaatkan.
- Pergeseran ke ekonomi jasa.
Sektor jasa menyumbang 82,5 persen dari pekerjaan dan 79,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) sektor swasta di Amerika Serikat, keduanya merupakan peningkatan tajam dari hanya satu dekade lalu. Karena biaya awal yang relatif rendah, bisnis jasa menjadi sangat populer di kalangan pengusaha. Sektor layanan yang berkembang pesat terus memberikan banyak peluang bisnis, mulai dari layanan pendidikan dan perawatan komputer hingga pembuangan kotoran hewan peliharaan dan perbaikan iPod.
- Kemajuan teknologi.Â
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer pribadi, komputer laptop, ponsel pintar, mesin faks, mesin fotokopi, printer warna, mesin penjawab, dan pesan suara, bahkan satu orang yang bekerja di rumah dapat terlihat seperti bisnis besar. Pada suatu waktu, tingginya biaya sihir teknologi semacam itu membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan perusahaan besar yang mampu membeli perangkat keras. Namun, hari ini, komputer, ponsel pintar, dan peralatan komunikasi yang canggih dihargai sesuai anggaran bisnis terkecil sekalipun dan telah secara drastis mengurangi biaya peluncuran bisnis.
- Gaya hidup mandiri.Â
Kewirausahaan cocok dengan cara orang Amerika ingin hidup---mandiri dan mandiri. Orang menginginkan kebebasan untuk memilih di mana mereka tinggal, jam berapa mereka bekerja, dan apa yang mereka lakukan. Meskipun keamanan finansial tetap menjadi tujuan penting bagi sebagian besar pengusaha, banyak yang menempatkan prioritas utama pada masalah gaya hidup, seperti lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman, lebih banyak waktu luang, dan lebih banyak kendali atas stres terkait pekerjaan.
- Internet, komputasi awan, dan pemasaran seluler.Â
Proliferasi Internet, jaringan luas yang menghubungkan komputer di seluruh dunia dan membuka lautan informasi bagi penggunanya, telah melahirkan ribuan usaha kewirausahaan sejak dimulai pada tahun 1993.
- Peluang internasional.Â
Bisnis kecil tidak lagi terbatas untuk mengejar pelanggan di dalam batas mereka sendiri. Pergeseran ke ekonomi global telah membuka pintu bagi peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang ingin menjangkau seluruh dunia. Meskipun Amerika Serikat merupakan pasar yang menarik bagi pengusaha, sekitar 95 persen populasi dunia dan 80 persen daya belinya berada di luar perbatasan AS. Munculnya pasar potensial di seluruh dunia dan runtuhnya hambatan bisnis internasional karena perjanjian perdagangan telah membuka dunia bagi pengusaha yang mencari pelanggan baru. Jika dulu perusahaan harus tumbuh ke pasar global, saat ini usaha kecil dapat memiliki cakupan global sejak awal. Disebut mikromultinasional, perusahaan kecil ini lebih fokus melayani kebutuhan pelanggan daripada di negara tempat pelanggan mereka tinggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H