Mohon tunggu...
Gusti Mahadhian Putra Y
Gusti Mahadhian Putra Y Mohon Tunggu... Lainnya - Trisakti High School of Tourism

Hi! Selamat Datang di Website Ini. Saya Gusti Mahadhian Putra Yudhiantono, Mahasiswa aktif Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Program Studi S1 Hospitality dan Pariwisata. Saya adalah Penerima Beasiswa Unggulan 100% dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Artikel Opini dari Buku "Heritage Management And Interpretation" oleh Abdelkader Ababneh

19 Februari 2021   05:15 Diperbarui: 19 Februari 2021   06:48 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari artikel jurnal Heritage Management And Interpretation: Challenges To Heritage Site-Based Values, Reflections From The Heritage Site Of Umm Qais, Jordan By Abdelkader Ababneh adalah seperti semua bidang ilmu, konservasi arkeologi telah dibentuk oleh kebiasaan historis dan perhatian kontemporer.

Penting dalam perkembangannya adalah pergeserannya, bahkan perluasan gagasan tentang konservasi situs untuk memasukkan stabilisasi dan perlindungan seluruh situs daripada hanya konservasi artefak atau penghapusan fitur situs arsitektur. Interpretasi public terhadap situs arkeologi telah lama dikaitkan dengan stabilisasi dan tampilan reruntuhan.

Tersirat dalam stabilisasi dan tampilan situs adalah niai estetika yang dimiliki banyak situs reruntuhan berdasarkan tradisi Eropa berumur Panjang dalam menumbuhkan cita rasa keindahan. Dengan adanya penyelidikan ilmiah dan studi dari banyak situs arkeologi yang dimulai pada akhir abad ke 19, baik nilai estetika maupun informasi dari situs situs ini dipromosikan selama stabilisasi penggalian situs arkeologi, seperti  semua tempat aktivitas manusia, dibangun.

Terlepas dari fragmentasi, mereka adalah kreasi kompleks yang bergantung pada keterbacaan dan keasalian komponennya untuk makna dan apresiasi public. Bagaimana keterbacaan dan keaslian bangunan dan tempat seperti ituu direalisasikan dan dipastikan harus dipertimbangkan dan dipahami dengan cermat untuk konsevasi yang efektif.

Tentunya para konservator, arkeolog dan pengelola sumber daya budaya perlu mengetahui dengan baik konsep teoritis dan sejarah konsep konsep yang berkaitan dengan konservasi, mereka perlu mengetahui sesuatu tentang konteks sejarah dan budaya dari struktur dan situs, teknologi bangunan kuno atau masa lalu, dan solusi teknis saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun