Mohon tunggu...
Puisi

Rasa yang Tak Bisa Kulafalkan

5 Mei 2019   13:18 Diperbarui: 5 Mei 2019   13:22 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdiam aku dalam bahasa yang tak bisa dilafalkan tapi aku mengerti...
Menyembunyikan jejak sebuah rahasia hati yang tak mampu tegak berdiri...
Dari kamu dan juga mereka yang bisa meniupkan badai pada pelita cinta yang kucoba jaga...
Di balik dinding-dinding dan pelupuk mata dia bernyawa tanpa kecut...

Untuk segala sudut kamu selalu jadi biang bahagiaku..
Bahkan aromamu lebih dari kasih yang mampu menutupi kesedihan yang terus menoreh hati..
Bau-bau sepi dimana aku yang bukan jadi bagian hidupmu..
Membuat kisah terparah di ruang sempit yang kuluaskan untukmu...

Saat itu aku hanya mampu hidup di imajiansi yang kulukis dalam harapan besar..
Hai kamu, yang sudah menjalar dinadi tanpa bisa lagi kuhentikan bekasnya...

Ragaku meracau saat ketajaman matamu ingin membongkar ruang rahasia yang kusembunyikan dalam diam...

Ke-khawatiranku untuk sebuah jarak yang seketika akan kamu ciptakan saat mengetahuinya...

Sebuah rasa yang harusnya indah bila hatimu adalah cerminan isi hatiku...

#Sajakseparuhrindu
@cindyaulia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun