Penggunaan bahan bakar di sector tranportasi dan industri memberikan dampak negatif bagi lingkungan diantaranya.
- Gas Karbon Dioksida (CO2). Kelebihan gas CO2 akan mengakitbatkan efek rumah kacar (Global warming) dan gangguan pernafasan.
- Gas Karbon Monoksida (CO). Gas ini mempunyai ambang batas 32ppn di udara. Dalam tubuh manusia yaitu dalam darah dapat bereaksi dengan hemoglobin membentuk COHb yang bersifat racun dan memastikan.
- Partikulat. Senyawa ini berupa Karbon (C) dan timbal (Pb) yang dapat menimbulkan mata merah, gangguan pernafasa, iritasi kulit, dan merusak ginjal.
- Gas SO2 dan NO2, NO3. Gas SO2 menimbulkan iritasi dan hujan aam yang bersifat kerusak. Oksida dari NOx menghasilkan asap kabut (smog).
Cara mengurangi dampak pembakaran bahan bakar adalah:
- Penghijauan atau pembuatan taman kota untuk melindungilingkungan dan mengubah gas CO2 menjadi O2 melalui proses fotosintesis.
- Penggunaan sel bahan bakar melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan produk reaksi yang ramah lingkungan yaitu H2O.
- Menerapkan penggunaan converter kebalik pada sisitem buangan kendaraan bermotor untuk mengubah gas buang CO2 menjadi aman.
- Penggunaan EFI pada sisitem bahan bakar untuk mengurangi polutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!