Elektron Valensi adalah jumlah elektron yang terletak pada kulit terluar dalam suatu konfigurasi elektron. Konfigurasi sendiri telah kita bahas pada artikel sebelumnya. Untuk menentukan elektron valensi sendiri kita perlu memahami konfigurasi elektron terlebih dahulu.Â
Penentuan elektron valensi sangat penting dilakukan mengingat elektron valensi dapat menentukan jumlah elektron pada kulit terluar yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan ikatan kimia yang dapat dilakukan oleh suatu atom. Sifat-sifat kimia suatu senyawa dapat diketahui dengan elektron valensi.
Elektron valensi dapat ditentukan dengan konfigurasi elektron. Jumlah elektron valensi didapatkan berdasarkan kulit terluar pada konfigurasi elektron suatu atom. Perlu kita ketahui bahwa unsur-unsur dengan jumlah elektron pada kulit terluar yang sama memiliki sifat-sifat kimia yang sama juga.
Untuk menentukan elektron valensi dapat dilakukan dengan menggunakan kulit atom yang dikemukakan oleh Niel Bohr yang dimana setiap kulit atom diberi tanda K, L, M, N, dan sererusnya.Â
Pada setiap elektron yang habis digunakan pada setiap kulitlah yang disebut dengan elektron valensi, contohnya: atom Al yang memilki 13 elektron maka, kencendrungan ditemukanya elektron pada kulit K=2, L=8, dan M=3 atau bisa ditulis 2,8,3. Elektron valensi terletak pada kulit M yang berjumlah 3, sesuai dengan definisi elektron valensi yang merupakan jumlah elektron pada kulit terluar.Â
Ternyata dengan menggunakan elektron valensi kita dapat menentukan golongan yang pada suatu atom. Misalnya pada atom Al, dikarenakan elektron valensi atom ini pada kulit M yang berjumlah 3 maka, golongan dari atom ini terletak pada golongan 3A.Â
Contoh lain terletak pada atom S yang memilki 16 elektron dengan elektron pada kulit K=2, L=8, dan M=6, maka elektron valensi pada sulfur Sebanyak 6 dengan sulfur berada pada golongan 6A.
Penggunaan konfigurasi dengan konfigurasi atom dengan kulit ini memang dapat menentukan golongan dari atom, hanya saja golongan yang prediksi hanya bisa sampai Golongan utama saja. Untuk golongan transisi itu tidak dapat diprediksi dengan menggunakan konfigurasi ini. Begitu juga periode unsurnya. Untuk konfigurasi ini penentuan periode pada atom tidak dapat ditentukan oleh sebab itu digunakanlah konfigurasi oleh teori atom mekanika kuantum.
Sesui dengan konfigurasi elektron, letak periode dapat ditentukan dengan oleh kulit terluar yang diisi elektron, sedangkan letak golongan sesuai dengan jumlah elektron valensinya. Contoh letak unsur dan golongan pada beberapa unsur dengan menggunakan konfigurasi elektron.
- Li, dengan konfigurasi elektron 1s2, 2s1. Sub kulit pada kulit terluar adalah 2s dengan elektron valensi nya 1 sehingga periode dari unsur Li adalah 2 Â yang terletak pada golongan IA.
- Mg, dengan konfigurasi elektron 1s2, 2s2, 2p6, 3s2. Sub kulit pada kulit terluar adalah 3s dengan elektron valensi nya 2 sehingga periode dari unsur Mg adalah 3 Â yang terletak pada golongan IIA.Â
- Ga, dengan konfigurasi elektron 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d10, 4s2, 4p1. Sub kulit pada kulit terluar adalah 4p dengan elektron valensi nya 3 sehingga periode dari unsur Ga adalah 4 Â yang terletak pada golongan IIIA.
Berdasarkan golongannya, unsur-unsur menggunakan ciri-ciri elektron valensi sebagai berikut:
- Golongan Utama
- Pada Golongan IA elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan IA adalah ns1.
- Pada Golongan IIA elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan IIA adalah ns2.
- Pada Golongan IIIA elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan IIIA adalah ns2, np1.
- Pada Golongan IVA elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan IVA adalah ns2, np2.
- Pada Golongan VA elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan VA adalah ns2, np3.
- Pada Golongan VIA elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan VIA adalah ns2, np4.
- Pada Golongan VIIA elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan VIIA adalah ns2, np5.
- Pada Golongan VIIIA elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan VIIIA adalah ns2, np6.
- Golongan Transisi
- Pada Golongan IIIB elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan IIIB adalah (n-1)d1, ns2.
- Pada Golongan IVB elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan IVB adalah (n-1)d2, ns2.
- Pada Golongan VB elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan VB adalah (n-1)d3, ns2.
- Pada Golongan VIB elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan VIB adalah (n-1)d5, ns1.
- Pada Golongan VIIB elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan VIIB adalah (n-1)d5, ns2.
- Pada Golongan VIIIB elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan VIIIB adalah (n-1)d6,7,8, ns2.
- Pada Golongan IB elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan IB adalah (n-1)d10, ns1.
- Pada Golongan IIB elektron valensi yang memungkinkan untuk menebak unsur itu berada pada golongan IIB adalah (n-1)d10, ns2.
Dari jenis orbital yang ditempati oleh elektron valensi unsur pada sistem periodic dapat dikelompokkan menjadi.
- Belok s yang ditempatkan oleh golongan IA dan IIA (termasuk logam aktif kecuali H dan He).
- Belok p yang ditempatkan oleh golongan IIIA sampai dengan VIIIA (Unsur yang terdiri dari logam, metaloid, dan nonlogam).
- Belok d yang ditempatkan oleh golongan IIIB dan IIB (Semua unsur logam yang termasuk golongan transisi).
- Belok f yang ditempatkan oleh unsur lantanida dan unsur aktinida (Disebut unsur transisi dalam dan semuanya merupakan unsur logam).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H