Untuk penulisan konfigurasi elektron dapat dijelaskan dengan aturan atua prinsip penentuan konfigurasi elektron yang telah di bahas sebelumnya.
Sesuai dengan prinsip Aufbau yang diamana penulisan konfigurasi dapat ditulis dari tingkatan energi yang lebih rendah ketingakat yang lebih tinggi sesui dengan penulisan berikut:
- 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p...
- Contohnya Ti (Z=22), elektron pada subkulit 4s memiliki pasangan sebelum subkulit 3d terisi karena energi pada orbital 4s lebih rendah diabndingkan 3d.
Selain penulisan konfigurasi elektron berdasarkan kenaikan tingkat energi orbital, penulisan sesu urutan subkulit atom (bilnagn kuantum utama) juga diperbolehkan. Misalnya, penulisan konfigurasi elektron Ti. Penulisan konfigurasi elektron sesui dengan kenaikan kulit atom penting saat menentukan urutan elektron yang meng ion lebih dahulu.
Konfigurasi ion positif dan negatif biasanya bergantung pada jumlah elektron yang dimilikinya. Penulisan konfigurasi elektron pada ion yang tentunya memiliki muatan, pada umunya sama dengan penulisan konfiguasi elektron pada atom netral. Bedanya hanya pada jumlah elektron yang dimilki oleh ion bermuatan positif dengan negatif. Atom bermuatan positif yang terbentuk karena kekurangan elektron akibat dari pelepasan elektron pada kulit terluarnya, sedangkan atom yang bemuatan negatif terbentuk karena kelbihan elektron akibat dari tarikan elektron. Penulisan konfigurasi pada ion hanya menbah atau mengurangi elektron yang ditarik maupun dilepaskan oleh sebuah atom sesuai dengan penulisan konfigurasi elektron netral.
Penulisan pada diagram orbital disesuikan dengan kulit serta subkulit pada atom, misalnya pada subkulit s, p, dan d. untuk subkulit tersebut ditulis orbitalnya pada subkulit s terlebih dahulu, kemudian disusun subkulit p, dan seterusnya.
- Penyimpangan konfigurasi elektron
Penyimpangan pengisisn elektron pad konfigurasi elektron dimulai dari elektron yang terdapat pada orbital subkulit d dan f. Penyimpangan pada subkulit d dilihat dari subkulit yang setengah penuh seperti pada subkulit d5 atau penuh pada d10 lebih stabil dibansingkan subkulit yang hampir setengah penuh pada subkulit d4 atau hampr penuh d8.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H