Mohon tunggu...
Gusti Ayu Oktaviani
Gusti Ayu Oktaviani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Jember

"jangan tanya seberapa besar mimpimu, tetapi tanyakan seberapa besar kamu untuk mimpimu itu"mengutip ungkapan dari sebuah film yang sangat memotivasi saya untuk meraih mimpi-mimpi saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi dalam Keberagaman yang Ada di Indonesia

3 Juni 2020   17:08 Diperbarui: 3 Juni 2020   17:24 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik yang dikepalai oleh seorang presiden dengan sistem pemerintahan presidensiil yakni, presiden bertindak sebagai kepala negara sekaligus berfungsi sebagai kepala pemerintahan. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan salah satu negara berbentuk Archipelago terbesar yang ada di dunia. Meskipun pulau-pulau yang ada di Indonesia dipisahkan oleh lautan namun Indonesia tetaplah satu dari sabang sampai merauke. 

Dengan wilayah Indonesia yang begitu luas, wilayah di Indonesia didiami oleh penduduk yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang tentunya memilki kekayaan budaya, agama, bahasa dan kehidupan sosial yang berbeda-beda. Meski berbeda-beda namun Indonesia tetaplah satu, integrasi sosial masyarakatnya terikat oleh semboyan " Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.

Keanekaragaman suku, bahasa, agama, dan kebudayaan yang ada di Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan yang maha Kuasa kepada negara Indonesia yang harus disyukuri dan wajib kita jaga dengan sungguh-sungguh untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa (founding father) yang terkandung dalam falsafah atau pandangan hidup bangsa Indonesia yakni, pancasila. 

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima silakan atau lima dasar yang mengandung nilai-nilai luhur para pendiri bangsa di dalamnya. Salah satu nilai yang diajarkan dalam pancasila adalah sikap toleransi. Toleransi merupakan suatu sikap toleran yakni sikap menghargai, menghormati, sikap tenggang rasa, menerima, terhadap sesuatu yang berbeda atau mungkin bertentangan dengan apa yang menjadi keyakinan kita atau pendapat kita sendiri.

Indonesia bisa berdiri sampai saat ini salah satunya karena adanya sikap toleran itu. Jika tidak ada sikap toleran maka akan terjadi perpecahan dimana-mana. Negara Indonesia akan hancur karena rakyatnya tidak bersatu. Kemerdekaan Indonesia dahulu bisa diraih karena rakyat Indonesia bersatu mengusir penjajah dari bumi pertiwi. Dahulu sebelum ada sikap toleransi para pejuang tidak mau bersatu melawan penjajah, para pejuang kemerdekaan lebih memilih untuk berjuang di daerahnya sendiri-sendiri, perjuangan pada waktu itu masih bersifat kedaerahan. Namun, setelah munculnya kesadaran akan sikap toleransi dan memutuskan untuk bersatu melawan penjajah, Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya.

Negara Indonesia kaya akan keberagaman suku, agama, bahasa, dan budayanya. Keberagaman agama di Indonesia terdiri dari enam agama. Terdapat enam agama yang diakui dinegara Indonesia yaitu; Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu. Indonesia sangat menjunjung tinggi sikap toleransi beragama, namun tidak mendukung adanya sikap Atheis yakni sikap yang tidak percaya akan adanya Tuhan atau tidak memiliki agama. 

Mayoritas penduduk di negara Indonesia beragama Islam. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan umat muslim terbesar di dunia. Adanya perbedaan bukan menjadi alasan untuk terjadinya pertengkaran dan permusuhan. Kita harus memiliki sikap toleransi menghargai perbedaan agama, bru kita bisa hidup berdampingan, bersatu dalam keharmonisan.

Negara Indonesia dikenal akan suku bangsa yang beragam, terdapat 1.340 suku yang mendiami 17.504 pulau yang ada di Indonesia. Ada Suku Jawa, Suku Madura, Suku Batak, Suku Ambon, dan masih banyak lagi Suku lainnya yang ada di Indonesia. Setiap suku memiliki adat istiadat, kebiasaan, dan kehidupan sosial yang berbeda-beda. Ada Suku yang masih belum mempertahankan adat-istiadatnya dan belum mengenal kehidupan modern seperti Suku Badui dan Suku Dayak, Suku pedalaman ini jauh tinggal didalam hutan dan masih mempertahankan apa yang menjadi perintah leluhurnya. 

Ada juga Suku yang tinggal di perkotaan dan sudah mengenal kehidupan modern seperti Suku Jawa, Suku Madura, Suku Betawi, dan lain-lain. Namun meskipun berbeda-beda, ada satu hal yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, yaitu  kebiasaan gotong royong. Masyarakat Indonesia sudah mengenal kebiasaan gotong royong sejak dahulu, namun seiring dengan derasnya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia, kebiasaan ini mulai terkikis.

Suku bangsa yang beragam menimbulkan bahasa yang beragam pula. Setiap suku memiliki bahasa yang menjadi ciri khas dari masing-masing Suku bangsa tersebut. Terdapat 546 bahasa yang ada di Indonesia. Salah satu contohnya seperti Suku Jawa dengan bahasa jawanya, Suku Madura dengan bahasa maduranya, dan masih banyak lainnya. 

Setiap Suku memiliki logat atau dialeg yang berbeda-beda dalam pengucapan bahasanya. Namun meskipun berbeda-beda, masyarakat Indonesia disatukan dengan bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional bangsa Indonesia. Kesamaan bahasa akan mempermudah masyarakat untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi.

Dari 1.340 suku yang ada di Indonesia juga memiliki kebudayaan yang beragam dan sangat banyak jumlahnya. Upacara-upacara adat, Tari-tarian, Rumah adat, Pakaian adat, Senjata tradisional, dan makanan daerah yang melimpah ruah jumlahnya. Dari sabang sampai merauke, setiap daerah memilki kebudayaan yang berbeda-beda. Tak terhitung lagi jumlah kebaragaman budaya yang ada di Indonesia. Beberapa contoh kebudayaan yang ada di Indonesia seperti Upacara Ngaben di Bali, Tari Saman dari Aceh, Rumah Joglo dari Jawa, Gudeg dari Yogyakarta, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kita harus bersyukur atas limpahan rahmat dan karunia yang telah diberikan oleh Tuhan yang Maha Kuasa kepada negara Indonesia. Untuk menjaganya kita harus menumbuhkan sikap kesadaran akan sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati dalam keberagaman. Untuk menciptakan kedamaian, ketertiban, persatuan dan kesatuan, serta untuk memperkuat kohesi sosial sebagaimana tujuan dan cita-cita dari para leluhur bangsa untuk negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada alinea ke-4. Untuk itu mari kita tingkatkan sikap toleransi di Indonesia agar cita-cita para leluhur bangsa dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun