Mohon tunggu...
Gusti Ayu Oktaviani
Gusti Ayu Oktaviani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Jember

"jangan tanya seberapa besar mimpimu, tetapi tanyakan seberapa besar kamu untuk mimpimu itu"mengutip ungkapan dari sebuah film yang sangat memotivasi saya untuk meraih mimpi-mimpi saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Suka Duka Kuliah Online di Tengah Pandemi Covid-19

3 Mei 2020   16:37 Diperbarui: 3 Mei 2020   16:36 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkuliahan daring sering dilaksanakan menggunakan aplikasi Zoom meeting, Webex meet, Google meet, atau Big Blue Button (BBB), atau juga via Whatss App (WA), materi kuliah menjadi lebih mudah untuk diakses dan dapat disimpan sebagai bahan untuk belajar.

Duka yang saya rasakan sebagai mahasiswa ketika kuliah online selama pandemi corona adalah, gaptek (gagap teknologi). Ya, mungkin bagi sebagian orang yang telah terbiasa untuk menggunakan aplikasi rapat online (seperti Zoom, Webex, Google meet, dll) sebelumnya hal ini tidak menjadi masalah, namun bagi sebagian orang yang bisa dikatakan sebagai pengguna baru pasti akan mengalami kendala pada awal pemakaian. Boros paket data internet, kuliah berbasis online membutuhkan banyak kuota internet. 

Penggunaan berbagai aplikasi meeting sebagai penunjang kegiatan perkuliahan seperti aplikasi Zoom meeting, Webex meet, Google meet, atau Big Blue Button (BBB), dan Whatss App (WA), banyak membutuhkan paket data internet, sehingga seringkali kita membeli paket data internet ketika kuota kita habis, mungkin pihak kampus berjanji akan memberikan bantuan berupa kuota internet gratis pada mahasiswa senilai 50.000, yang kemudian diganti dengan pemberian berupa uang melalui surat edaran nomor 5570/UN25/SP2020, namun sampai saat ini bantuan belum juga sampai pada mahasiswa.

Susah sinyal, hal ini yang menjadi salah satu kendala yang sering muncul dan dirasakan mahasiswa saat menjalani kuliah online di tengah pandemi ini. Mungkin bagi sebagian mahasiswa yang menggunakan jaringan Wi-fi dirumahnya, hal ini bukanlah menjadi suatu kendala. Namun bagi mahasiswa yang kondisi di rumahnya susah sinyal, seperti yang tinggal di pegunungan atau pedesaan, hal ini tentu sangat mengganggu. Mereka menjadi tidak bisa mengikuti kegiatan perkuliahan yang di berikan oleh dosen. 

Mau tidak mau mereka harus mencari tempat yang memiliki sinyal yang baik terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan perkuliahan. Kalau tidak, mereka akan ketinggalan materi yang diberikan oleh dosen. Yang menjadi kendala lagi adalah materi yang disampaikan oleh dosen melalui video call seringkali tidak tersampaikan dengan baik pada mahasiswa,masalah sinyal juga membuat materi yang disampaikan oleh dosen menjadi terputus-putus, sehingga mahasiswa seringkali sulit memahami materi yang disampaikan.

Kuliah online juga menyebabkan mahasiswa menjadi bosan dan suntuk, tugas yang kian hari kian menumpuk serta batas waktu pengumpulan tugas yang terbatas, padahal telah ada surat edaran nomor 6030/UN25/LL/2020 yang berisi tuntunan dari panduan dosen untuk memberi tugas sesuai dengan porsi yang telah ditentukan, namun seringkali masih saja ada dosen yang memberi tugas kepada mahasiswa melebihi ambang batas yang telah ditentukan. 

Keadaan ini membuat mahasiswa merasa stress dan semakin terbebani. Belum lagi seringkali ada dosen yang jarang meng-upload materi pada e-learning (MMP), sehingga pada saat diberikan tugas oleh dosen, mahasiswa kurang memahami karena tidak pernah diterangkan sebelumnya oleh dosen yang bersangkutan, sehingga mahasiswa sendiri yang harus aktif mencari literatur dan sumber referensi pembelajaran baik melalui buku maupun internet dan youtube.

Kuliah online seringkali dimanfaatkan oleh dosen untuk memberi tugas yang terlalu banyak pada mahasiswa dibandingkan dengan kuliah yang dilakukan secara tatap muka atau langsung. Hal ini dilakukan dosen bukan tanpa alasan, tugas yang diberikan dosen bermaksud untuk menggantikan pertemuan kuliah yang tidak bisa dilakukan secara langsung. 

Namun, bagaimanapun pertemuan kuliah secara langsung tidak dapat digantikan dengan apapun, karena disaat mahasiswa melaksanakan perkuliahan secara tatap muka (langsung), mahasiswa mendapatkan stimulus dari dosen sehingga transfer ilmu yang diberikan dari dosen ke mahasiswa dapat berjalan dengan baik dan mudah dipahami oleh mahasiswa dibandingkan dengan kuliah daring (online), perkuliahan daring bisa dikatakan tidak berjalan dengan efektif.

Belum lagi ditambah sistem yang seringkali down menyebabkan mahasiswa sulit untuk melakukan absensi,bahkan tidak jarang gagal untuk melakukan absensi. Jika sudah terjadi hal demikian, tak jarang dosen tidak mau menerima alasan apapun untuk itu. 

Hal tersebut juga muncul bukan tanpa sebab, itu semua dilakukan dosen karena seringkali ada mahasiswa nakal yang membolos sengaja tidak absen dan sengaja tidak mengikuti perkuliahan, atau akibat kelalaiannya sendiri yakni, lupa atau ketiduran sehingga melewatkan absensi, hal ini juga tidak dapat ditampik lagi, karena kuliah online cenderung membuat mahasiswa bermalas-malasan dan bersantai-santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun