Mohon tunggu...
Gusti Ayu Eka Devita Anjani
Gusti Ayu Eka Devita Anjani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Masih dalam Proses

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Self Love Penting bagi Remaja ?

2 Maret 2021   14:24 Diperbarui: 2 Maret 2021   15:16 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akhir akhir ini kata "self love" sangat popular di kalangan para remaja milenial. Kata tersebut timbul karena banyak sekali remaja zaman sekrang yang merasa kurang percaya dengan apa yang dirinya miliki atau lebih dikenal dengan kata "insecure". Namun masih banyak orang yang belum mengerti arti dari self love.

Sebenarnya apa self love itu? Self love dalam Bahasa Indonesia artinya cinta diri/mencintai diri yang berarti kita telah menerima diri kita sepenuhnya, memperlakukan diri kita dengan kebaikan dan penuh rasa hormat, dan juga memelihara dan merawat kedamaian diri kita.

Self love tidak hanya mencakup bagaimana kita memperlakukan diri sendiri tetapi juga pikiran dan perasaan kita tentang diri kita. Jadi, ketika kita mengkonsepkan kata "self love", kita dapat mencoba membayangkan apa yang akan kita lakukan untuk diri sendiri, bagaimana kita berbicara dengan diri sendiri, dan bagaimana perasaan kita tentang diri kita yang mencerminkan cinta dan kekhawatiran.

Ketika kita mencintai diri sendiri, kita akan memiliki pandangan yang positif terhadap keseluruhan tentang diri kita. Namun bukan berarti kita akan terus merasa positif tentang diri kita sepanjang waktu. Itu tidak realistis! Karena pasti ada saja yang akan membuat perasaan kita memburuk tentang diri kita sendiri apalagi khusunya pada remaja. Menurut Hall (Sarwono, 2011), masa remaja merupakan masa "sturm und drang" (topan dan badai) masa penuh emosi dan adakalanya emosinya meledak-ledak, yang muncul karena adanya pertentangan nilai-nilai. Emosi yang menggebu-gebu ini adakalanya menyulitkan, baik bagi si remaja maupun bagi orangtua/ orang dewasa di sekitarnya. Namun emosi yang menggebu-gebu ini juga bermanfaat bagi remaja dalam upayanya menemukan identitas diri. Reaksi orang-orang di sekitarnya akan menjadi pengalaman belajar bagi para remaja untuk menentukan tindakan apa yang kelak akan ilakukannya.

Nah disini aku mau ngasih beberapa contoh aktivitas yang merupakan contoh dari self love.Apa aja sih contohnya? Ini dia contoh contohnya :

  • Mengatakan hal-hal positif untuk diri sendiri
  • Memaafkan diri sendiri ketika kita mengacaukan
  • Memenuhi kebutuhan kita sendiri
  • Menjadi tegas
  • Tidak membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari atau menyalahgunakan kita
  • Memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan kita
  • Menghabiskan waktu di sekitar orang-orang yang mendukung Anda dan membangun Anda (dan menghindari orang-orang yang tidakmendukung kita)
  • Meminta bantuan
  • Melepaskan dendam atau kemarahan yang menahan kita
  • Mengenali kekuatan kita
  • Menilai perasaan kita
  • Membuat pilihan sehat sebagian besar waktu
  • Hidup sesuai dengan nilai-nilai kita
  • Mengejar minat dan tujuan kita
  • Menantang diri Sendiri
  • Meminta pertanggungjawaban diri kita
  • Memberi diri Anda makanan sehat
  • Menerima ketidaksempurnaan kita
  • Menetapkan ekspektasi realistis
  • Memperhatikan kemajuan dan usaha kita

Mengapa self love ini penting? Self Love adalah hal yang penting apalagi bagi remaja milenial karena kini banyak remaja yang merasa sulit menghargai dirinya sendiri karena pengaruh negatif dari sekitarnya. Sering dibandingkan dengan orang lain, bullying, body shaming, menyalahkan diri sendiri atas kegagalan dan sebagainya bisa menjadi faktor seseorang tak menghargai dirinya. Dengan tumbuhnya rasa kurang menghargai diri sendiri, para remaja pun akan kurang percaya diri, selalu merasa kecewa dengan dirinya, bahkan merasa benci dengan diri sendiri. Akibatnya la pun akan mengalami sedih dan kecewa berkepanjangan, stress, depresi bahkan ingin mengakhiri hidupnya.

Padahal dengan self love, seseorang akan mampu menghadapi segala persoalan dengan pikiran yang lebih jernih. la pun akan lebih memaklumi dan memaafkan dirinya sendiri atas masalah yang terjadi. Dengan pikiran yang jernih, la pun bisa belajar hal baru supaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saat kita sudah mencintai dan menghargai diri kita, kita akan mampu memperlakukan seseorang dengan baik tanpa perlu mengharapkan timbal balik dari siapapun dan apapun itu. Jadi, ayo kita terapkan "self love" untuk kebaikan dan kedamaian diri kita sendiri agar dapat memberikan dampak positif untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun