Mohon tunggu...
Gusti Ayu Anggreni Puspita D
Gusti Ayu Anggreni Puspita D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Om Swastyastu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Asal Mula Ritual Pelaksanaan Upacara Ngaben Umat Hindu Di Bali" Benarkah Upacara Ngaben banyak orang menyebutkan bahwa upacara itu boros?

15 Desember 2021   13:14 Diperbarui: 16 Desember 2021   12:29 2236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pelaksanaan Rangkaian Prosesi Upacara Ngaben Umat Hindu Dibali antara lain;

1. Ngulapin
Upacara ngulapin adalah upacara yang dilakukan apabila seseorang meninggal di luar rumahnya,  di rumah sakit atau ditempat lainnya. Upacara ngulapin ini bertujuan untuk memanggil Sang Atma/roh orang yang sudah meninggal yang bersangkutan  upacara ngulapin ini memiliki tradisi berbeda-beda di setiap daerah tergantung tradisi setempat. Upacara ngulapin ini dilakukan upacara dengan menyediakan Banten" sebagai sarana upacara ngulapin.

2. Nyiramin 

Upacara nyiramin biasanya dilakukan di rumah.  proses penyiraman jenazah ini biasanya disertai dengan memberikan simbol tanda bunga melati di lubang hidung/ daun intaran di alis dan sarana perlengkapan lainnya. Ini bertujuan agar apabila ketika Atma atau roh mengalami punarbahwa atau reinkarnasi kembali, agar dapat dianugerahi anggota badan yang semestinya (lengkap).

3  Ngajum Kajang
Upacara Ngajum Kajang ini dilakukan dengan Selembar kertas putih yang akan ditulisi oleh tetua adat yang kemudian akan ditekan sebanyak 3 kali oleh keluarga yang bersangkutan, yang bertujuan agar mengikhlaskan hati keluarga yang ditinggal. Sehingga, atama/roh dapat segera menuju ke tempat yang seharusnya.

4. Ngaskara
Upacara Ngasakara ini mempunyai arti yaitu menyucikan atama/roh yang sudah meninggal dunia, yang bertujuan agar atma dapat menyatu terhadap Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa sehingga dapat menjadi widyaiswara/pembimbing untuk umatnya yang masih ada di dunia.

5. Mameras
Upacara memeras dilaksanakan ketika orang yang sudah meninggal telah memiliki cucu, hal ini terjadi karena sang cucu lah yang akan membimbing dan menuntun mendiang melalui doa-doa.

6. Papegatan
Upacara pepegatan ini merupakan upacara yang dilaksanakan untuk selesai atau memutuskan ikatan/hubungan duniawi dan keluarga supaya sang Atma atau roh tidak ada halangan untuk menuju ke tempat semestinya (asalnya). pihak keluarga berarti telah ikhlas melepas kepergian mendiang.

7. Pakiriman Ngutang
Upacara Pakiriman Ngutang merupakan membawa jenazah menuju ke tempat kuburan setempat dengan menggunakan "Bade atau menara pengusung jenazah yang diiring dengan  suara angklung dan suara baleganjur. Setelah diperjalanan Bade jenazah akan diputar sebanyak 3 kali melawan arah jarum jam yang bertujuan untuk mengembalikan Panca Maha Bhuta ke tempatnya masing-masing.

8. Ngeseng
Upacara nyengseng adalah pembakaran jenazah yang telah diletkakan di tempat yang disediakan dan diaturkan sesaji dan banten. Kemudian diperciki Tirta Pangentas oleh pendeta yang bertujuan sebagai api abstrak diiringi dengan Puja Mantra. Setelah itu  jenazah lalu dibakar hingga menjadi abu dengan sisa tulang-tulang jenazah. Setelah prosesi pembakaran selesai,  Tulang-tulang jenazah dari hasil pembakaran digilas dan dirangkai dalam buah kelapa gading yang telah dikeluarkan airnya yang nantinya menjadi simbol.

9. Nganyud
Upacara Ngayud merupakan upacara melepaskan atau menghanyutkan abu di sungai/ laut yang mempunyai arti sebagai penghanyut segala hal" kotor yang masih tertinggal pada roh mendiang.

10. Makelud
 Makelud merupkan membersihkan dan menyucikan kembali lingkungan keluarga akibat kesedihan yang dialami keluarga setelah ditinggalkan. Upacara mekelud adalah upacara yang dilaksanakan dua belas hari setelah prosesi pembakaran jenazah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun