Mohon tunggu...
Gusti Ayu Anggreni Puspita D
Gusti Ayu Anggreni Puspita D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Om Swastyastu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aktivitas Skala dan Niskala Umanis Galungan Umat Hindu di Bali

11 November 2021   12:25 Diperbarui: 11 November 2021   12:46 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umanis Galungan yang jatuh pada hari Kamis, tanggal 11 November 2021 pada (Wraspati) Umanis wuku Dunggulan. Manis Galungan ini, Hari dimana Setelah Hari Raya Galungan telah usai. 

Umanis Galungan Merupakan Upacara yang dilakukan dengan penyucian di merajan/sanggah kemulan yang dipersembahkan terhadap Ida Shang Hyang Widhi Wasa Atau Leluhur dan Hyang Kawitan. 

Pada saat Umanis Galungan biasanya dijalan atau diluar pekarangan rumah ada "Barong Bangkung" yang diiringi dengan gambelan, Barong Bangkung tersebut merupakan Tradisi yang ada di Bali yang selalu ada saat Umanis Galungan. 

Anak-anak menarikan Barong bangkung di jalan dari desa ke desa dengan diiringi gambelan, lalu biasanya warga memberikan sesari berupa uang secara tulus ikhlas. Tradisi Barong Bangkung atau Ngelawang bertujuan untuk membersihkan hal negatif atau buruk di sekitar Desa/rumah warga dan sebagai perayaan rasa gembira serta ketentraman.

Umat Hindu Masyarakat di Bali pada saat Umanis Galungan melaksanakan aktivitas kegiatan biasanya dilakukan dengan berkumpul dengan keluarga, mengunjungi Kerabat dekat seperti Keluarga jauh atau saudara. Selain itu biasanya juga pada Umanis Galungan Umat Hindu di Bali mengunjungi Tempat-tempat Suci yang biasanya disebut dengan Tirtha Yatra.

Tirtha Yatra umat Hindu di Bali biasanya dilakukan dengan mengunjungi tempat suci yang akan dituju seperti kawitan atau pedarman yang akan dilakukan persembahyangan dan memohon

Keselamatan, Perlindungan, Ketenangan, dan kedamaian terhadap Ida Shang Hyang Widhi Wasa serta mengucapkan rasa bakti dan rasa syukur atas berkat, kemuliaan dan perlindungan yang telah diberikan kepada kita. 

Jika Umat Hindu Di Bali tidak bisa melakukan Tirtha Yatra atau nangkil ke Pedarman karena ada kendala, bisa dilakukan dengan persembhyangan yang dilaksanakan di Merajan ataupun Sanggah masing-masing. persembahyangan dapat dilakukan menyembah dengan menyebutkan Kawitan atau pedarman mereka.

Pada Hari Raya Galungan Kemarin, yang merupakan sebagai Kemenangan Melawan Kejahatan, Dharma Melawan Adarma yang merupakan simbol kekuatan. 

Sebagai rasa terimakasih umat Hindu dibali Menancapkan Penjor yang sudah dihiasi dengan unsur alat-alat Penjor yang lengkap sabagai rasa angayubagia atau rasa syukur terhadap Ida Shang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan kedamaian dan kemakmuran terhadap masyarakat Umat Hindu di Bali.

Sekarang Pada Umanis Galungan, Masyarakat Bali, Selain Melakukan Persembahyangan/nangkil, masyarakat Umat Hindu di Bali biasanya juga melakukan pengklukatan atau melukat yang dilakukan seperti di Tirtha Empul di Tampak Siring Gianyar, Penglukatan Pancoran Solas dan Pura Tirta Taman Mumbul di Sangeh Bali, Pengklukatan Patung Siwa di Gianyar dan tempat pengklukatan lainnya. 

Penglukatan atau melukat adalah Penyucian Diri dari segala wujud hal-hal yang negatif di dalam tubuh manusia yaitu dosa-dosa yang berasal dari sisa perbuatan yang dulu atau pun dari perbuatan hidup sekarang pada saat ini. Masyarakat Bali biasanya melakukan Melukat untuk pembersihan diri secara rohani, agar pikiran dan jiwa senantiasa tentram dan damai.

Pada Umanis Galungan Hari dimana setelah usai Hari Raya Galungan, biasanya masyarakat Bali juga melakukan aktivitas kegiatan keluarga dengan jalan-jalan atau biasanya orang Bali menyebutnya dengan "Melali" ketempat wisata yang biasanya dikunjungi seperti Bedugul di Tabanan, air terjun/Waterfall , Angsri yang terletak di Tabanan, Jatiluwih yang terletak di Tabanan, BaliZoo, Pantai, dan masih banyak lagi wisata yang bisa dikunjungi di Bali, Karena Wisata Bali yang indah dan Asri ini membuat menjadi salah satu Daya Tarik Bali.

Gusti Ayu Anggreni Puspita Dewi.
NIM : 2111031286.
S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Universitas Pendidikan Ganesha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun