Mohon tunggu...
gusti ayu
gusti ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Kesejahteraan Sosial UNEJ

Semangat xixixi

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa KKN Unej Bantu Stabilisasi Perekonomian UMKM Desa Yosomulyo

1 September 2021   22:50 Diperbarui: 1 September 2021   23:08 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Yosomulyo adalah desa yang berada di Kecamatan Gambiran , Kabupaten Banyuwangi. Topografi ketinggian Desa ini berupa daratan rendah yaitu sekitar 150m diatas permukaan air laut, suhu udara rata-rata 30C, dan tingkat curah hujan 20 mm. Desa Yosomulyo terletak dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Genteng Wetan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Gambiran, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Wringinagung, sebelah timur berbatasan dengan Desa Cluring. 

                                                                                                         

Berdasarkan data administrasi Pemerintahan Desa Yosomulyo tahun 2019, jumlah penduduk Desa Yosomulyo terdiri dari 4.551 KK, dengan jumlah total  12.973 jiwa, dengan rincian 3.783 laki-laki dan 3.848 perempuan. Dengan masing-masing pekerjaan antara lain berdagang sejumlah 87 orang, pemerintahan 213 orang, pertanian 1.114 orang, ketrampilan 23 orang dan jasa lainnya sebanyak 13 orang. Ada juga warga yang bekeja di sektor industri sebanyak 65 orang dan sektor lain sebanyak 2.125 orang.

Pemerintah Desa tentu saja menginginkan semua warganya sejahtera. Sejahtera dibidang pendidikan,. kesehatan dan tentu saja sejahtera dalam bidang perekonomian. Pemerintah Desa Yosomulyo melakuakn upaya mensejahterakan masyarakatnya dengan berbagai cara. Dalam hal mensejahterakan perekonomian masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai wirausaha dengan dilakukannya pendataan pemilik usaha (UMKM)  dan diberikannya bantuan untuk menunjang usaha mereka. Namun pendataan ini masih belum bisa mencangkup semua UMKM yang ada serta bantuan yang diberikan juga belum merata mengingat kurangnya dana yang dimiliki oleh pihak Desa Yosomulyo.  Padahal melihat jumlah warga dengan mata pencaharian berdagang masih belum banyak. Dengan begitu potensi dan peluang UMKM dagang khususnya produk makanan masih terbuka lebar. Maka perlu adanya dukungan dari pemerintah dan inisiatif warga untuk mau berwirausaha. Namun UMKM juga memiliki tantangan besar untuk tetap bertahan apalagi di masa pandemi covid-19 seperti saat ini. Meskipun sebenarnya dari pemeritah desa juga sudah memberikan bantuan kepada para pemilik UMKM yang ada di Desa Yosomulyo, namun memang penyebarannya masih kurang merata. Mengingat banyaknya anggaran yang perlu digunakan dan tentu saja penerima bantuan juga harus yang memiliki urgensi paling banyak diantara pemilik UMKM lainnya.

Pandemi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai tatanan kehidupan saat ini. Pembatasan sosial berskala besar dalam waktu yang panjang memberikan dampak yang buruk terhadap sektor perekonomian. Mulai dari tenaga kerja harus kehilangan pekerjaan, usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga terdampak dengan berkurangnya pemasukan dikarenakan terbatasnya pemasaran produk. Saya melakukan survey UMKM produk makanan ringan yang ada di Desa Yosomulyo dengan dibekali daftar UMKM dari pihak desa, dimana ditemukan bahwa produk rempeyek yang dijual dipasaran sangat jarang dan hal tersebut patut disayangkan, mengingat rempeyek adalah makanan tradisional yang harusnya masih bisa bersaing dan bertahan  seiring dengan perkembangan zaman. Dan juga, dalam upaya mensejahterakan masyarakat desa, hendaknya UMKM seperti ini harus selalu di support dan mendapatkan perhatian lebih agar dapat terus melakukan produksi. Untuk itu dalam hal ini, pelaku usaha harus benar-benar jeli dalam mengambil keputusan. Diperlukan strategi yang tepat agar UMKM dapat tetap bertahan tidak hanya disaat pandemic saja, diharapkan keberadaannya akan tetap eksis pada masa mendatang. Pelaku usaha harus memiliki inovasi agar lebih unggul daripada produk UMKM lainnya dengan berbagai cara. Upaya pertahanan UMKM dimasa pandemic agar tetap dapat produksi dan tetap stabil adalah dengan melakukan pemasaran secara online, melakukan branding produk berupa inovasi komposisi, kemasan dan logo produk. Tujuannya agar produk memiliki ciri khas sehingga produk memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat konsumen dan produk tetap eksis dimasa yang akan datang.

Gambar 2. Produk UMKM Rempeyek
Gambar 2. Produk UMKM Rempeyek
                                                                                                         

a.       Penggalian Data Informasi Awal

Penggalian data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mencari infotmasi terkait UMKM yang ada di Desa Yosomulyo dengan meminta data dari desa, yang kemudian melakukan survey lokasi/tempat UMKM.

b.      Menjalin Relasi (Kontak dan Kontrak)

Menjalin relasi adalah hal yang penting dalam melakukan penelitian. Penelitian terkait UMKM ini dilakukan hendaknya setelah mendapatkan kedekatan dan kepercayaan dari sasaran sehingga kita dengan mudah dapat menggali informasi lebih dalam.

c.       Merumuskan Masalah dan Melakukan Assesment

Assesment dilakukan untuk mengetahui masalah, potensi dan kebutuhan dari sasaran/UMKM. Tahap perumusan masalah tidak bisa dilakukan sendiri oleh pengabdi melainkan juga harus bersama dengan sasaran. Karena tugas pengabdi adalah sebagai pendamping dan bertugas membantu sasaran menyelesaikan permasalahannya. 

d.      Intervensi

Intervensi dilakukan dengan pendampingan penyelesaian masalah dilakukan dengan cara berdiskusi dengan sasaran terkait solusi atas permasalahan yang ada. Lalu dilanjutkan dengan melakukan solusi-solusi yang telah didiskusikan bersama sasaran sebelumnya. 

e.       Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan setelah implementasi dilakukan. Tujuannya agar kesalahan atau ekkurangan implementasi dapat terdekteksi dan dapat diperbaiki.

1.      Pelatihan Pengenalan Platform Digital

Pelatihan ini dilakukan pada Hari Senin, 21 Agustus 2021 WIB Selesai pada aplikasi zoom meeting. Dalam pelatihan ini memberikan materi seputar wadah digital apa saja yang memungkinkan dapat digunakan untuk melakukan transaksi jual beli pada saat ini. Tujuannya adalah agar pelaku usaha UMKM dapat memahami bahwasannya mereka dapat memperluas jangkauan penjualan produknya melalui internet. Jadi harapannya omzet yang mereka dapatkan akan meningkat dan juga produk dari mereka bisa dikenal luas. Kecakapan menggunakan media digital pada saat ini memang harus diperlukan, tidak harus mengenal usia muda saja yang harus bisa namun orang-orang yang sudah berumur seperti kebanyakan para pemilik UMKM juga harus pandai menggunakan dan memanfaatkannya.

2.      Penyerasian Persepsi Kewirausahaan

Penyerasian Persepsi Kewirausahaan dilakukan pada Hari Selasa, 22 Agustus 2021. Menggunakan aplikasi zoom dengan pemateri dari salah satu mahasiswa UNEJ Fakultas Pertanian. Materi yang disampaikan dalam kelas ini adalah tentang bagaimana konsep dari kewirausahaan itu sendiri. Bagaimana harus bersikap dalam melakukan wirausaha. Harapannya dengan penyamaan persepsi ini nantinyadapat mempengaruhi tumbuh kembang UMKM untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

3.      Strategi Digital Marketing

Kelas ini dilakukan pada Hari Rabu, 23 Agustus 2021 dengan materi yang disampaikan oleh Galuh Dewi Lestari yaitu owner dari AAFIYAH STORE. Pemilihan pemateri didasarkan oleh bagaimana beliau dapat mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan digital marketing yang mana pengalaman beliau bisa dibagikan kepada para pemilik usaha UMKM lainnya dan dapat menimbulkan motivasi. Di dalam kelas ini membahas mengenai bagaiman cara yang baik dalam memanfaatkan digital marketing untuk mempromosikan produk, bagaimana agar lebih baik penjualan yang dilakukan dan juga memberi banyak tips mengenai strategi-strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk.

4.      Pelatihan Branding

Pentingnya branding mendasari saya untuk melakukan kelas pelatihan branding untuk UMKM rempeyek bu Amin. Meskipun hanya rempeyek, branding sangat diperlukan karena dengan begit produk yang dimiliki mampu memberikan memori kepada pembeli. Seperti nama, logo, kemasan dan variasi produk harus menjadi fokus utama. Agar keunikan yang ada dalam produk dapat menjadi ciri khas produk. Pelatihan branding dilakukan pada Hari Kamis, 24 Agustus 2021 dengan pemateri dari luas mahasiswa yaitu Bapak Hari Dian Wahyudi. Beliau adalah Founder Loveusaha.com. Tujuan dari adanya kelas ini agar pemilik usaha UMKM mampu melakukan branding pada produknya.

Melalui inovasi produk dan proses branding, serta pemberian pengetahuan dan pelatihan digital marketing untuk pemasaran produk diharapkan mampu membantu peningkatan omset dari UMKM. Pendampingan, edukasi, dan pelatihan  yang dilakukan dalam pengoptimalisasian produk akan membuat UMKM lebih  dikenal oleh masyarakat luas yang harapannya dapat menaikkan minat pembeli serta UMKM bisa lebih unggul, mandiri dan lebih inovatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun