Mohon tunggu...
Gustiar Barkah
Gustiar Barkah Mohon Tunggu... -

Perantau Seberang yg Sewaktu-waktu Bisa Berpulang. Hidup, Menjalani, Bakar Semangat & Ikhtiar pengaruh kebajikan - manfaat bagi lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dirut PLN "Ultimatum" 3 Bulan, Jumadis Melawan, Auditor Turun

27 Januari 2017   11:27 Diperbarui: 27 Januari 2017   16:04 1875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Aksi Papua 24/01/2017)

Dirut  PLN Sofyan Basir berkali-kali menegaskan, agar Serikat Pekerja PLN bisa tergabung  dalam satu wadah Serikat  Pekerja seperti dulu, agar mudah dalam pelaksanaan koordinasi. "Dulu satu wadah bisa, sekarang kenapa tidak?.  Jadi  jangan sombong dan egois, karena kita memiliki tanggung-jawab yang besar terhadap masyarakat dan negara. Selain itu,  soal “Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sudah sejak 2 (dua) tahun lalu kami minta untuk di kaji dan dicermati, dan bukan kalian yang minta.  Namun sampai sekarang belum bisa diselesaikan”,  ungkap Sofyan Basir didepan pegawai yang berunjuk rasa.

 Hal ini disebabkan persoalan internal  Serikat Pekerja PLN ( Lantai 9) itu sendiri yang masih terlibat pertikaian antara pengurus serikat pekerja.  “Bagaimana kami harus menyelesaikan & mempertanggungjawabkan, jika kalian masih bertikai, sedangkan PKB bukan hanya saya sendiri yang akan tanda-tangani, paham itu”,  sergahnya lagi.

Dirut  juga mengingatkan, bahwa kita sebagai pegawai PLN, harus  memahami kondisi seperti sekarang ini,  agar tidak  mengganggu  produktifitas kerja.

Tentang  tuntutan penyelesaian PKB , dirut memberi waktu dalam jangka 3 (tiga)  bulan kedepan,  untuk menyelesaikan carut-marut persoalan yang menjadikan kendala.

Sedang  Jumadis Abda, tampak ngotot meminta, agar usulan tuntutannya dapat diakomodir oleh Dirut saat itu. Namun tidak mungkin permintaan itu dapat  dilaksanakan, karena menyangkut persoalan legalitas yang sebelumnya dikoordinasikan dengan mengundang SP. PLN lantai  9, tapi Jumadis Cs. tidak hadir,  serta menyangkut  soal  landasan hukum terbitnya PKB.

Sesudah itu, ditempat terpisah beredar  informasi lewat “share WA”, atas  ketidak puasan dari sumber  SP.PLN  lantai 9, yang  berbunyi, “Meskipun TIDAK BISA BERUNDING, TIDAK BISA BERARGUMENT,  TIDAK BISA BERDIPLOMASI,  tapi wajib diketahui,  jika kami SIAP BERTEMPUR !”

Seruan lain tertulis juga kalimat, “Kami tahu beban yg Anda Rasakan, kami tahu kegalauan yg Anda rasakan,  berat memang. Tapi  lebih berat lg kami menyaksikan dirut 'MENGEKSEKUSI PINALTI KE GAWANG SP PLN' bukan hanya Gol, kiper SP PLN pun masuk bersama bola ke dalam gawang. KAMI MOHON, Aturlah rencana malam ini, aturlah strategi malam ini,  esok mentari pagi bersinar, kami siap bergerak.. Jika pun harus kalah lagi, tabuhlah genderangnya, supaya bisa menghapus coretan arang di muka!, Supaya ada harta RAMPASAN PERANG  yg kami bawa pulang”, kutip tulisan WA, yang beredar kalangan pegawai/anggota SP.PLN.

Peserta Aksi Papua 24/01/2017)
Peserta Aksi Papua 24/01/2017)
Dari indikasi ini, dapat disimpulkan,  jika Jumadis  Abda dkk, tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi perlawanan, karena ketidak-puasan atas tuntutannya yang  gagal.

Sementara, management bisa melakukan evaluasi dan audit  pos bantuan anggaran  kepada  SP. PLN, dan alur aplikasi system pemotongan iuran anggota,  sebagai langkah antisipasi dan preventif, agar  tidak  sampai  terjadi hal-hal yang berimplikasi  merugikan perusahaan.***

***) Penulis domisili di : gustiarbarkah@yahoo.com

Menerima kritik, saran, dan masukan yang bersifat konstruktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun