Mohon tunggu...
GUSTIANSYAH
GUSTIANSYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang bergerak di bidang hukum

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pemerintah Indonesia Mencari Alternatif Mengatasi Lapas yang Membeludak

11 Juni 2024   11:06 Diperbarui: 11 Juni 2024   11:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para tahanan duduk di bangku di dalam penjara Sialang Bungkuk di Pekanbaru, Pulau Sumatera, Indonesia, 7 Mei 2017. (Antara Foto/Priyatno via Reuters)

Ruang kunjungan di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan Bali biasanya penuh pada pagi hingga siang hari pada hari kerja, pada saat itu diperbolehkan mengunjungi keluarga dan teman. Sekitar 15 narapidana berdiri dari balik jeruji besi dan berbicara dengan tamu mereka di balik jeruji besi.

Amalia, bukan nama sebenarnya, mengunjungi putranya untuk membawakan bekal makan siang pada Kamis pekan lalu. Dia baru-baru ini dipenjara karena terlibat perkelahian di Denpasar, ibu kota Bali. Ia mengeluhkan Lapas Kerobokan yang penuh sesak.

"Saya pikir mereka memiliki terlalu banyak tahanan, tapi selain itu kondisinya baik-baik saja. Kata anak saya, sipirnya ramah," katanya tanpa menyebutkan nama putranya demi alasan keamanan.

Penjara Kerobokan kini menampung lebih dari 1.700 orang di fasilitas yang dirancang untuk 323 narapidana. Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan kepada media saat berkunjung ke Lapas akhir April lalu bahwa pemerintah berupaya mencari solusi.

"Saya kira kita perlu relokasi, ini sudah tidak memungkinkan lagi," ujarnya.

Sementara itu di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang di Jakarta, terdapat lebih dari 2.900 narapidana di gedung yang seharusnya hanya menampung 880 orang. Lembaga pemasyarakatan lainnya mengalami kondisi yang sama, menurut Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, terdapat 265.574 orang yang dipenjara sedangkan fasilitas di seluruh Indonesia hanya berkapasitas 126.963 orang.

Kasus narkoba penyumbang terbesar

Menurut Genoveva Alicia, peneliti dari Institute of Criminal and Justice Reform (ICJR), overcrowding di lembaga pemasyarakatan di Indonesia bisa dikategorikan ekstrim dan permasalahannya terjadi hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

"Bukan hanya masalah di kota-kota besar, rata-rata overcrowdingnya lebih dari 99%. Hanya di enam daerah, termasuk Yogyakarta, masalahnya tidak terlalu parah," ujarnya.

Alicia mencontohkan, salah satu penyebab kelebihan kapasitas lembaga pemasyarakatan di Indonesia adalah karena dalam sistem peradilan, orang mudah dipenjara dan ditahan kurang dari satu tahun. Namun penyumbang terbesar populasi lapas adalah mereka yang terlibat kasus narkoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun