Mohon tunggu...
Gusti Ahmaddillah Almadani
Gusti Ahmaddillah Almadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Halo nama saya Gusti Ahmaddilah Almadani dari Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam prodi Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kotawaringin Barat Bakal Alami Kemarau Panjang, Apa Dampak terhadap Perekonomian Masyarakat?

5 Juli 2023   19:54 Diperbarui: 5 Juli 2023   19:57 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan bahwa efek dari fenomena El Nino akan dirasakan di wilayah Kalimantan Tengah, termasuk di Kotawaringin Barat. El Nino diperkirakan akan memperpanjang musim kemarau di daerah tersebut. 

Pada hari Selasa (23/5), Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Iskandar Pangkalan Bun, Aqil Ihsan, mengungkapkan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melakukan pemantauan terhadap pergerakan fenomena El Nino di Samudra Pasifik. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, variabel El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan peningkatan.

ENSO sendiri merupakan sebuah fenomena yang terjadi karena interaksi antara lautan dan atmosfer di kawasan sekitar khatulistiwa dan timur Pasifik. Fenomena ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan curah hujan.


Menurut penjelasan Aqil, dalam tiga tahun terakhir, Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami periode La Nina yang menyebabkan musim kemarau masih cukup berawan. Namun, diperkirakan bahwa pada tahun ini akan terjadi perubahan kondisi cuaca.

Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian mereka. Kemarau panjang berdampak negatif pada sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat di Kotawaringin Barat. Tanaman-tanaman terancam mati atau mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan air. 

Hal ini menyebabkan penurunan produksi, mengganggu pasokan pangan, dan berdampak pada pendapatan petani. Dampak ekonomi kemarau panjang dapat mengakibatkan penurunan pendapatan bagi masyarakat Kotawaringin Barat. Ketika sektor pertanian dan UMKM terganggu, pendapatan rumah tangga menurun, mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.

Menurut penulis sendiri solusi yang bisa dilakukan yaitu Pemerintah bersama dengan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan, perlu bekerja sama untuk mengatasi dampak-dampak ekonomi yang dihasilkan oleh kemarau panjang di Kotawaringin Barat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun