Mohon tunggu...
Politik

Politik Propaganda, Virus atau Vitamin?

7 September 2016   12:56 Diperbarui: 7 September 2016   13:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa saya mengangkat “ kampanye propaganda. Virus atau vitamin? “sebagai judul disini? Sebagaimana kita ketehaui bahwa air laut dan air tawar itu memiliki rasa yang berbeda begitu pula dalam politik kampanye yang akan saya angkat dalam tulisan ini.

Menurut KBBI politik adalah 1. (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan) 2. Segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain 3. Cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu masalah). Sedangkan menurut para ahli seperti Prof Miriam Budiharjo, politik adalah bermacam macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan tujuan dan pelaksanaan tujuan itu. Menurutnya politik membuat konsep konsep pokok tentang negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision marking), kebijaksanaan (policy of beleid) dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation). Dan menurut Harold Lasswell, politik adalah ilmu yang mempelajari pembentukan dan pembagiaan kekuasaan.

Sedangkan pengertian kampanye menurut KBBI adalah 1. Gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dsb); 2. Kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan di parlemen dsb untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara. Rogers dan Storey (1987) mendefenisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terancana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu (Venus,2004:7)

Lalu propaganda menurut KBBI adalah penerangan (paham, pendapat, dsb) yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap atau arah tindakan tertentu. Sedangkan menurut Lasswell, propaganda dalam arti yang luas adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia dengan memanipulasi representasinya (representasi dalam hal ini berarti kegiatan atau berbicara untuk suatu kelompok) 

Sebagaimana kita ketahui bahwasannya kampanye itu sangat wajar di Indonesia bahkan di dunia. Karena ini merupakan bentuk hak dari calon dari pemegang kekuasaan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat di tempat dia berkampanye. Hal ini wajar jika kampanye itu dilakukan dengan hal yang sehat dan baik. Akan tetapi pada kenyataanya kampanye pada zaman sekarang sangat dipengaruhi oleh yang namanya black campaign yang dimaksud dengan kampanye yang bersumber pada rumor, gossip, bahkan menjurus ke implementasi sejumlah teknik propaganda.

Sebagai contoh pada pemilu 2014 kemarin yang dimana banyak sekali black campaign yang tersebar dimana mana. Disini saya melihat adanya propaganda propaganda yang dikeluarkan dari masing masing kubu dalam menjatuhkan lawannya di mata masyarakat. Banyak masyarakat yang termakan oleh propaganda tersebut ada juga yang bahkan tidak memperdulikannya alias apatis. Disini saya menganalogikannya seperti virus dan vitamin, kita tidak tahu apa manfaat dari kampanye yang terselip pesan propaganda tersebut adalah kebenaran atau kebohongan belaka sampai hal tersebut sampai kedalam tubuh kita seperti layaknya virus dan vitamin. 

Bahkan banyak sekali orang orang yang berdebat dengan hebatnya mengenai masalah isu propaganda tersebut baik di tempat kerja, sekolah bahkan warung kopi sekalipun. Mulai dari kakek kakek, orang dewasa bahkan anak anak remaja labil bahkan ikut ikutan berdebat masalah tersebut meskipun mereka belum tentu mengerti masalah apa didalamnya. Ini merupakan efek yang terjadi dari komunikasi politik yang terjalin dari calon pemegang kekuasaan kepada masyarakat melalui media kampanye politik yang dimana memiliki efek yakni efek afektif yang dimana komunikan yang terdapat dampak afektif mulai memberikan sikap atas informasi bukan hanya berhenti pada tataran tambahan pengetahuan.

Jika melihat dari kacamata positif dan negatif efek kampanye propaganda memang ada buruk dan baiknya. Kalau melihat dari negatifnya propaganda dapat menyebabkan penyakit seperti layaknya virus yaitu kebencian atau lebih parahnya disintegrasi bangsa. Sedangkan kalau dilihat dari kacamata positif maka propaganda dapat menjadi stimulan bagi masyarakat untuk lebih peka dalam politik layaknya sebuah vitamin pada manusia.

Lalu bagaimana menurut anda, virus atau vitamin??

Nama : Gusti Agung Pratama

Nim : 07031281520180

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas : Universitas Sriwijaya

Dosen pengampu : Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc

Sumber :

http://kindasoup.blogspot.in/2010/04/efek-komunikasi-politik.html

http://lannylameanda.blogspot.in/2012/12/definisi-jenis-jenis-dan-perbedaan.html

http://pangeranarti.blogspot.in/2014/11/pengertian-politik-menurut-para-ahli.html

http://all-about-theory.blogspot.in/2010/03/pengertian-kampanye.html

http://natozz.blogspot.in/2012/07/definisi-propaganda.html

KBBI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun