Dokumen Kajian Risiko Bencana Provinsi Kalimantan Tengah periode 2022-2026 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memberikan gambaran komprehensif mengenai ancaman bencana di wilayah tersebut, yang mencakup 12 jenis bencana utama salah satunya bencana banjir. Banjir  tercatat sebagai bencana dengan frekuensi kejadian dan dampak tertinggi, menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, ekonomi lokal, serta kesehatan masyarakat. Sementara itu, bencana seperti cuaca ekstrem, tanah longsor, dan wabah penyakit juga semakin sering terjadi dan mengancam berbagai sektor kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
Banjir didefinisikan sebagai kenaikan drastis dari aliran sungai, kolam, danau, dan lainnya, dengan kelebihan aliran tersebut menggenangi keluar dari tubuh air (Smith & Ward 1998). Apabila suatu peristiwa terendamnya air di suatu wilayah yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis maka banjir tersebut dapat disebut Bencana Banjir.
Data banjir dari kajian risiko bencana Kalimantan Tengah menyebutkan bahwa Kabupaten dengan potensi bahaya banjir terluas terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur. Luas keseluruhan wilayah Kotawaringin Timur adalah 805.060 hektar dengan kelas bahaya rendah 21.459 hektar rendah, 377.358 hektar sedang dan 406.243 hektar tinggi. Berdasarkan jenis topografi wilayah Kotawaringin Timur yang dilalui banyak aliran sungai dan merupakan dataran rendah menyebabkan wilayah ini menjadi rawan terhadap bahaya banjir.
Dalam beberapa konsisi, banjir dapat menjadi bencana yang merusak lingkungan dengan banyak dampak yang akan ditimbulkan. Penanganan terfadap bencana banjir perlu dilakukan. Salah satu upaya penanggulangan banjir yakni dengan membuat peta bahaya banjir sebagai bentyk peringatan dini. Berdasarkan dokkumen KRB, peta bahaya banjir dibuat dengan melakukan tumpang susun dari beberapa parameter seperti DEM, rawan banjir dan morfologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H