Mohon tunggu...
Gusti Rara Jannata Lirika
Gusti Rara Jannata Lirika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Geografi

Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Review Dokumen KRB (Bencana Banjir) Provinsi Kalimantan Tengah

30 Oktober 2024   19:05 Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dokumen Kajian Risiko Bencana Provinsi Kalimantan Tengah periode 2022-2026 mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memberikan gambaran komprehensif mengenai ancaman bencana di wilayah tersebut, yang mencakup 12 jenis bencana utama salah satunya bencana banjir. Banjir  tercatat sebagai bencana dengan frekuensi kejadian dan dampak tertinggi, menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, ekonomi lokal, serta kesehatan masyarakat. Sementara itu, bencana seperti cuaca ekstrem, tanah longsor, dan wabah penyakit juga semakin sering terjadi dan mengancam berbagai sektor kehidupan masyarakat di daerah tersebut.

Banjir didefinisikan sebagai kenaikan drastis dari aliran sungai, kolam, danau, dan lainnya, dengan kelebihan aliran tersebut menggenangi keluar dari tubuh air (Smith & Ward 1998). Apabila suatu peristiwa terendamnya air di suatu wilayah yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis maka banjir tersebut dapat disebut Bencana Banjir.

Data banjir dari kajian risiko bencana Kalimantan Tengah menyebutkan bahwa Kabupaten dengan potensi bahaya banjir terluas terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur. Luas keseluruhan wilayah Kotawaringin Timur adalah 805.060 hektar dengan kelas bahaya rendah 21.459 hektar rendah, 377.358 hektar sedang dan 406.243 hektar tinggi. Berdasarkan jenis topografi wilayah Kotawaringin Timur yang dilalui banyak aliran sungai dan merupakan dataran rendah menyebabkan wilayah ini menjadi rawan terhadap bahaya banjir.

Dalam beberapa konsisi, banjir dapat menjadi bencana yang merusak lingkungan dengan banyak dampak yang akan ditimbulkan. Penanganan terfadap bencana banjir perlu dilakukan. Salah satu upaya penanggulangan banjir yakni dengan membuat peta bahaya banjir sebagai bentyk peringatan dini. Berdasarkan dokkumen KRB, peta bahaya banjir dibuat dengan melakukan tumpang susun dari beberapa parameter seperti DEM, rawan banjir dan morfologi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun