Mohon tunggu...
Gusti Padang Guche
Gusti Padang Guche Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Melihat Peristiwa sederhana dengan cara pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pentigraf (Cerpen Tiga Paragraf)

10 September 2023   09:32 Diperbarui: 10 September 2023   09:45 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TENTANG KITA

Tentang kita, ya tentang kau dan aku dua insan yang disatukan oleh dan dalam cinta. Entah proses awalnya seperti apa samapai-sampai kita bisa saling menyukai satu sama lain dan pada akhirnya kita saling mencintai. Apakah ini yang dinamakan dengan takdir. Akh... entahlah, bisa saja demikian sebab apapun yang terjadi dalam hidup kita kadang tidak dapat kita pahami secara rasional. Tentang kita, kau dan aku serta kisah kita adalah hal terindah yang pernah terjadi dalam hidup kita. Kita pernah menghabiskan waktu bersama menikmati senja, tertawa bersama tentang hal-hal konyol yang kita lakukan, menceritakan tentang film yang telah kita nonton, dan bahkan menceritakan tentang orang lain dan banyak hal lain yang kita lakukan. Semua ini tentunya sangat membekas dalam ingatan kita.

Namun kebahagian yang kita rasakan hilang begitu saja bak embun pagi di dedaunan hijau yang dibakar teriknya mentari pagi. Semuanya berawal saat kita memutuskan untuk pergi dari kota ini menuju kota lain untuk melanjutkan kulia demi sebuah masa depan yang lebih baik dan bisa menjadi anak kebanggan orang tua dan keluarga. Setalah kita berada di kota yang berbeda kita masih bisa menjaga hubungan cinta kita meskipun harus LDR. Aku menyadari ternyata sebuah hubungan yang dibangun itu tidak bisa bertahan hanya atas dasar cinta tetapi butuh juga perhatian dan kedekatan. Tanpa ada ketiganya otomatis hubungan yang kita bangun tidak akan bertahan. Dan inilah yang terjadi dalam hubungan antara kau dan aku. Tentang kita, kau dan aku yang pada awalanya seperti kisah-kisah dalam film bergendre romantis, pada akhirnya hancur begitu saja. Sejak kita berada di kota yang berbada aku di Kupang, dirimu di Malang, kita berdua mulai membangun satu hubungan yang baru dengan orang yang baru. Dan memutuskan untuk tidak saling kontak dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya kisah kita, kita relakan untuk menjadi kenangan.

Setelah sekian purnama tidak ada kabar berita antara kita, takdir kembali mempertemukan kita. Jujur pertemuan yang sangat emosional sebab kita harus berusaha menahan diri kita untuk tidak berpelukan melepas rindu yang membunca dalam hati. Sebab meskipun kita berpisah dalam rentang waktu yang cukup lama tetapi rasa yang kita miliki tidak pernah luntur termakan waktu itu sendiri. Sejak pertemuan yang terjadi, aku percaya ternyata kita memang ditakdirkan untuk bersama selamanya. Kepercayaanku yang berlebihan pada takdir rupanya membuat aku kecewa, sebab saat kita kembali bersua setelah perpisahan yang cukup panjang itu, aku baru mengatahui ternyata dirimu sudah bertunangan. Demi Tuhan aku sangat kecewa, dan pentigraf yang ada ini adalah dampak dari rasa kecewaku padanya. Cinta sejati adalah dimana kita merelakan orang yang kita cintai untuk berbahagia bersama orang lain. Aku merelakan dirimu berbahagia bersama orang lain tetapi aku selalu yakin kau masih mencintaiku, buktinya sampai saat ini kita sering menghabiskan waktu berjam-jam berbagi cerita via telpon. Ini semua tentang kita, ya tentang kau dan aku.     


KAMU LAYAK BAHAGIA

Kamu layak bahagia bersama dia pilihanmu, jangan memikirkan diriku apalagi mencemaskan keadaanku, aku baik-baik saja di sini tangah berjuang dengan panggilan hidupku. Relakan semua kisah-kasih yang telah kita torehkan selama hampir 10 tahun menjadi kenangan, simpan rapat kenangan yang ada agar tidak membuat kau terluka. Aku sadar bahwa peristiwa yang kita alami selama ini sulit untuk dilupakan apalagi direlakan untuk menjadi kenangan yang tertata dalam buritan hati kita. Kisah kita bukanlah kisah cinta Romeo dan Juliet atau roman picisan, atau kisah-kisah cinta yang spektakuler. Kisah cinta kita sederhana berawal dari aku menyukai suaramu yang merdu saat membawakan mazmur di gereja, lalu kita saling berkenalan, bertukar nomor singkat cerita kita mulai saling jatuh cinta dan pada akhirnya kita berpacaran, menjadi sepasang kekasih yang bahagia menurut versi kita. Belum berjalan setahun kita berpacaran karena cita-cita dan masa depan kita berpisah. Kau melanjutkan kuliahmu di kota impianmu Malang, sedangkan aku melanjutkan kulia di kota Kupang, kota kebanggaan kita orang Nusa Tenggara Timur.

Aku menyadari ternyata kekuatan cinta itu bisa mendekatkan jarak yan jauh antara Malang-Kupang. Meskipun kita berada di dua kota yang jaraknya tak dapat dijangkau oleh mata tetapi kita merasa dekat satu sama lain, kita selalu memberi kabar, mengahabiskan waktu berjam-jam mengobrol tentang banyak hal via telpon, sampai meminta ijin untuk jalan kemana saja dengan siapa, untuk apa dan lain-lain padahal kita tidak bersama tetapi kita berkomitmen untuk melakukannya. Alasanya sederhana sebab kita saling mencintai dan saling percaya. Kepercayaan menjadi kunci bagi hubungan kita bertahan salama 10 tahun. Satu hari tidak ada kabar dari dirimu ataupun dariku, hidup kita serasa ada yang sesuatu yang kurang. Aku bahagia meskipun kita menjalani long distance relationship. Harapan kadang tidak sesuai kenyataan yang terjadi. Inilah yang pada akhirnya terjadi dalam hubungan kita berdua. 10 tahun menjalin hubungan tanpa ada kejelasan, namun kita berdua tidak mempedulikannya. Kita tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan tidak pada hubungan kita yang terlarang, meskipun kita tahu bahwa aku seorang biarawan yang pada dasarnya menjalani hidup selibat seumur hidup tetapi kita tidak memperdulikannya, kita tetap merasa nyaman dengan hubungan kita. Hubungan kita sudah sangat dekat, dan tanpa kita sadari ternyata inilah yang pada akhirnya membuat kita tidak nyaman dan tidak fokus pada hidup kita. Namun semua itu berubah setelah aku memutuskan untuk memberikan diri sepenuhnya pada panggilanku dan kau pun telah membuka hatimu untuk dia yang tepat menjadi pendamping hidupmu selamnya.

Aku tahu, tidak muda bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan suasana baru yang sedang kita jalani setelah perpisahan itu benar-benar terjadi antara kita. Kita yang bisanya selalu tertawa bersama menertawakan hal-hal sederhana, kita yang bisanya telponan sampai tengah malam membicarakan berbagai macam persoalan atau sekedar saling mendengar suara, kita yang biasa menghabiskan malam lapangan Kartini di sudut Kota Bajawa menikmati nasih goreng sambil mengomentari orang-orang yang lewat di sekitar kita, kita yang biasanya saling mengingatkan untuk jangan lupa makan, kita yang biasanya video call jam 5 pagi dan lain-lain kini semuanya hilang begitu saja. Setelah perpisahan itu terjadi kita memutuskan untuk tidak saling kontak walau hanya sekedar say hallo. Jujur awalnya aku tidak mampu menjalani hidup tanpa ada kamu, tapi aku menyadari bahwa panggilan hidup kita berbeda. Dirimu dipanggil untuk hidup berkeluarga sedangkan aku dipanggil menjadi seorang biarawan. Aku telah merelakan kau bahagia bersama dia yang adalah pilianmu dan kamu layak bahagia.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun