Mohon tunggu...
Moehammad Gustavie
Moehammad Gustavie Mohon Tunggu... -

that's a simple man of quality, creativity, surgent. My blog : http://gustav-econimics.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kiat Mengetahui Kebosanan Seseorang Terhadap Kita

12 Oktober 2011   06:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sumber artikel : Gustavie Blog

sumber gambar : Google terkadang kita tidak menyadari jika seseorang yang sedang kita ajak berbicara itu mulai bosan dengan kita, kalo pun kita tahu kita sendiri tidak mengetahui apa yang harus kita perbuat agar lawan bicara kita tidak bosan,,hmm bingung juga yah?? langsung aja deh ke inti artikel. yapp,, banyak ciri-ciri atau pun gerak gerik yang bisa kita ketahui jika orang lain yang kita ajak bicara mulai bosan dengan obrolan kita, makanya kita perlu ketahui kapan lawan bicara mulai jenuh dengan yang kita bicarakan: 1. Memberikan respons yang sama berulang-ulang. Ketika mendengarkan Anda berbicara, mereka hanya mengatakan, "O ya? Yang benar?" Atau, "Ih, lucu ya?" Kemungkinan besar, mereka tidak menyimak betul perkataan Anda, dan hanya merespons ala kadarnya. 2. Melontarkan pertanyaan basa-basi. Misalnya, "Mau kemana?" atau "Darimana?" Orang yang memang berminat mengetahui penjelasan dari Anda, biasanya akan melontarkan pertanyaan yang lebih rinci. Jawaban yang detail dari Anda juga akan membuat mereka antusias untuk bertanya lebih lanjut. 3. Sering menginterupsi pembicaraan. Berbeda antara menginterupsi untuk mendapatkan jawaban yang lebih detail, atau menginterupsi untuk melontarkan topik lain yang tak ada kaitannya dengan celotehan Anda. Walaupun terdengar kurang sopan, namun interupsi yang sewajarnya (untuk menanggapi pembicaraan Anda) dapat menunjukkan bahwa lawan bicara tertarik dengan apa yang Anda katakan. 4. Meminta klarifikasi. Orang yang tertarik dengan topik yang Anda bicarakan mungkin akan melontarkan pertanyaan seperti, "Itu maksudnya apa?", "Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?", atau, "Sebentar, coba kamu ceritakan bagaimana awalnya". Pertanyaan semacam itu menandakan bahwa mereka ingin lebih mengetahui lebih jauh apa yang Anda ceritakan. 5. Mendominasi pembicaraan. Ada dua kemungkinan yang terjadi ketika lawan bicara membiarkan Anda mendominasi pembicaraan. Pertama, kisah Anda begitu memukau sehingga ia menjadi terhanyut dalam kisah tersebut dan membiarkan hingga Anda selesai menceritakannya. Kemungkinan kedua, ia membiarkan Anda terus berbicara karena tak bergairah untuk menanggapinya. Seringkali kita bahkan tidak sadar kapan kita harus memberikan kesempatan bagi lawan bicara untuk turut mengungkapkan hal penting yang ingin disampaikan. Dominasi dalam pembicaraan ini seringkali membuat lawan bicara jenuh karena dia merasa diposisikan hanya sebagai pendengar. Kalau topik Anda menarik, tentu lawan bicara juga ingin berkomentar, berpendapat, atau menyampaikan hal-hal yang diketahuinya tentang topik tersebut. 6. Posisi tubuhnya tidak fokus menghadap Anda. Koneksi yang telah terjalin baik biasanya terlihat dari lawan bicara yang posisi tubuhnya fokus menghadap ke arah Anda. Ketika duduk, ia akan mencondongkan tubuhnya ke arah Anda, dan bukannya menyandarkan tubuh ke belakang sambil menguap berulang kali. Ketika ia tidak tertarik atau tidak menyimak pembicaraan Anda, ia juga cenderung akan menunduk, asyik mengecek ponsel, atau malah mengamati orang yang lalu-lalang di sekitar Anda. semoga bermanfaat ^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun