Mohon tunggu...
Gstaalindaa
Gstaalindaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh graduate of Psychology, Freelance

Fotografi, Kuliner, Walking Tour

Selanjutnya

Tutup

Nature

FGD Pengembangan Agrowisata Gunung Wayang Melalui Program Kemitraan Masyarakat UNIDA

6 Oktober 2024   20:57 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:00 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan FGD  Tim PKM dan B (Dokpri)

GUNUNG ENDUT, SUKABUMI --  Pada Kamis 3 Oktober 2024, Tim PkM Universitas Djuanda Bogor melaksanakan observasi dalam rangka pelaksanaan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang merupakan Hibah Kemendikbudristek  Tahun Anggaran 2024 dengan judul pengabdian "Pemberdayaan Masyarakat Desa Gunung Endut dalam Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan". Salah satu kegiatan PKM adalah melakukan FGD dengan BUMDes Sejahtera sebagai pengelola Agrowisata Gunung Wayang, berkaitan dengan penentuan titik pemasangan media interpretasi seperti denah lokasi dan petunjuk arah dll. Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam persiapan program kerja PKM yang akan diintegrasikan dengan Program MBKM berbasis pada Indikator Kerja Utama (IKU) dengan melibatkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman diluar kampus dengan diberikan pengakuan SKS.

FGD dengan BUMDes (Dokpri)
FGD dengan BUMDes (Dokpri)

Agrowisata Gunung Wayang merupakan salah satu potensi wisata di Desa Gunung Endut  yang dirintis mulai tahun 2017 dan resmi dibuka untuk umum  mulai tahun 2021 dengan luas area 8 hektar. Agrowisata ini memiliki keunggulan daya tarik wisata berupa alam yang indah, dikelilingi lahan pertanian, perkebunan serta telah dilengkapi fasilitas pendukung seperti wahana bermain, foodcourt, caf, gazebo dan toilet. Saat ini rata-rata pengunjung 4800 per bulan yang didominasi masyarakat sekitar dan ramai pada hari Sabtu-Minggu/libur. Apabila dibandingkan dengan dengan daya tampung dan daya dukung kawasan masih belum melampaui atau masih rendah. Ketersediaan media interpretasi yang mendukung dalam kegiatan wisata masih belum lengkap dan kurang informatif. Sehingga perlu dilakukan pendampingan dalam pembuatan papan interpretasi yang lebih informatif dengan harapan meningkatkan jumlah kunjungan. Selain itu perlu dilakukan pendampingan dalam manajemen usaha wisata.

Kegiatan FGD  Tim PKM dan B (Dokpri)
Kegiatan FGD  Tim PKM dan B (Dokpri)

Hasil FGD terdapat kesepakatan rencana kegiatan PKM dengan hasil : menentukan lokasi strategis pemasangan media interpretasi. Pemasangan media interpretasi dikawasan agrowisata akan berfungsi 1) sebagai alat edukasi yang memberikan informasi tentang sejarah, budaya, flora, fauna, dan keunikan Agrowisata Gunung Wayang, 2) meningkatkan apresiasi pengunjung terhadap lingkungan sekitar. Rencana media interpretasi meliputi pemasangan denah lokasi dan spot foto. 1) pemasangan denah lokasi bertujuan untuk mempermudah pengunjung memperoleh informasi  mengenai fasilitas penting seperti toilet, tempat makan, dan jalur evakuasi dan lainnya, sehingga pengunjung dapat merencanakan kunjungan mereka dengan efisien dan merasa nyaman. 2) spot foto yang menarik akan memperindah pengalaman wisata dan berperan sebagai alat promosi yang efektif, menarik lebih banyak pengunjung melalui media sosial. Elemen ini secara keseluruhan berkontribusi pada kenyamanan, keamanan, dan kepuasan pengunjung, serta mendukung promosi dan pelestarian tempat wisata. Menurut Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai pengelola Agrowisata Gunung Wayang, Bapak Bayu Rahmat menyatakan bahwa PKM membantu dalam pengembangan pengelolaan agrowisata menjadi wisata yang diminati pengunjung sehingga diharapkan dengan adanya media interpretasi akan berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan. Menurut Endang Silaningsih ketua PKM berharap semoga kegiatan ini  dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat berperan aktif sehingga tujuan PKM menjadikan Kawasan Agrowisata Gunung Wayang menjadi salah satu wisata unggulan di Kabupaten Sukabumi dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun